TRIBUNNEWS.COM - Kondisi dejavu seakan kembali dialami Liverpool saat harus main mata kembali dengan Manchester City untuk menentukan pemenang Liga Inggris musim ini pada pekan terakhir.
Liverpool saat ini masih tertinggal satu angka dari Manchester City dalam perebutan gelar juara Liga Inggris musim ini.
Dengan menyisakan satu laga sisa, Liverpool harus mampu meraih kemenangan sembari berharap Manchester City terpeleset pada laga terakhirnya.
Hanya saja hal itu bukan perkara mudah mengingat Manchester City takkan mudah mengalah dalam laga melawan Aston Villa pada laga terakhirnya.
Hal ini mengingat Manchester City sudah mengalami situasi yang sama pada beberapa momen krusial dalam penentuan gelar juara Liga Inggris.
Sebagaimana misal pada tahun 2012, Manchester City mampu meraih gelar juara setelah Sergio Aguero mencetak gol penentu gelar juara pada menit terakhir melawan Queen Park Rangers.
Manchester City juga mampu menjadi juara setelah memenangkan laga krusial pada pekan terakhir musim 2018/2019.
Pada musim tersebut, Manchester City berhak menjadi juara setelah mengalahkan Brighton pada laga terakhirnya.
Kemenangan itu membuat Manchester City memupuskan impian Liverpool yang ingin mengakhiri paceklik gelar juara selama 30 tahun lamanya.
Dengan selisih satu poin, Manchester City mampu menyudahi perjuangan Liverpool untuk merengkuh gelar juara pada musim tersebut.
Kini, situasi yang sama terjadi pada musim ini dimana Manchester City unggul satu poin dari Liverpool di jalur perebutan juara.
Kondisi dejavu itu seakan membuat kedua tim harus kembali saling main mata pada laga terakhir mendatang.
Liverpool yang berada dalam posisi kurang menguntungkan tentu butuh uluran tangan Aston Villa untuk mengalahkan Manchester City pada laga terakhirnya.
Keberadaan Steven Gerrard dan Philipe Coutinho yang merupakan eks Liverpool seakan menjadi harapan terakhir The Reds agar bisa menjegal langkah Manchester City.