Bertenggernya Son Heung-min untuk bersaing memperebutkan sepatu emas bersama Mohamed Salah menjadi sebuah kejutan.
Kehadiran Antonio Conte di kursi kepelatihan Tottenham menjadi faktor paling besar melejitnya penampilan Son di musim ini.
Ketajaman Son Heung-min di skema Antonio Conte
Salah satu hal yang paling mencolok dari sistem yang Conte usung untuk Spurs adalah adaptasinya untuk sang winger, Son Heung-min.
Di tangan Antonio Conte, Son Heung-min begitu diandalkan eks juru taktik Inter Milan itu untuk mengangkat performa tim.
Dari 22 pertandingan yang sudah ia jalani, Conte memakai pakem 3-4-3 dengan memakai trio Son Heung-min, Harry Kane, dan Lucas Moura/Kulusevski.
Pakem tersebut sedikit berbeda dengan apa yang ia pakai saat masih menukangi Inter Milan.
Bersama Nerazzurri, hampir di setiap pertandingan Conte selalu memakai dua penyerang dengan tipikal nomor sembilan.
Kedalaman skuat yang dimiliki Tottenham memang membuat Conte meninggalkan kebiasaannya di Inter Milan.
Apalagi, adanya Son Heung-min yang lebih berbahaya jika dipasang sebagai seorang winger, membuat Conte melakukan adaptasi dengan menggunakan tiga penyerang di depan.
Hasilnya pun mentereng, Son menjadi top skor bagi Tottenham musim ini dengan torehan 22 gol dan 21 di antaranya sukses ia ciptakan di pertandingan Liga inggris.
Baca juga: Perebutan Juara Liga Inggris: Sisa Tenaga Pasukan Klopp vs Kolektivitas Pep, Liverpool atau City?
Baca juga: Klasemen & Top Skor Liga Inggris: Liverpool Pepet Manchester City, Salah vs Son Berebut Sepatu Emas
Dengan torehannya itu, catatan gol Son Heung-min bahkan kebih banyak dari Cristiano Ronaldo yang baru mencetak 18 gol di Liga Inggris.
Hanya Mohamed Salah yang mampu mencetak gol lebih banyak di Liga Inggris dari Son dengan torehan 22 gol-nya.
Dari adaptasi yang dilakukan pria berusia 52 tahun itu memang memperlihatkan bahwa dirinya benar-benar ingin menjadikan Son sebagai pusat serangan dari Tottenham.