News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

SEA Games 2022

Murka Shin Tae-yong seusai Langkah Timnas Indonesia U23 Mandek di Semifinal SEA Games 2022

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong pada sesi konferensi pers jelang laga lawan Vietnam pada Kamis (5/5/2022).

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Timnas Indonesia U23, Shin Tae-yong, memiliki beragam perasaan setelah anak asuhnya dipastikan gagal melaju ke partai final SEA Games 2022.

Marah, malu, kecewa dan sedih bercampur menjadi satu seusai Timnas Indonesia U23 dipukul KO Thailand lewat skor 1-0 di Stadion Thien Truong, Kamis (19/5/2022) malam WIB.

Satu-satunya gol yang tercipta pada babak semifinal ini dilesakkan oleh Weerathep Pomphan (95').

Pasca-pertandingan, Shin Tae-yong mengaku kecewa atas hasil ini.

Baca juga: Hasil SEA Games 2022 Hari Ini - Jinakkan Timnas Malaysia, Vietnam Tantang Thailand di Partai Final

Baca juga: SEA Games 2022: Dear Timnas Voli Indonesia, Hati-hati Kamboja Punya Hasrat Ukir Sejarah Lagi

Pemain Timnas Indonesia U-23 saat menghadapi Myanmar pada laga pamungkas penyisihan grup A sepak bola SEA Games 2022 di Stadion Viet Tri, Vietnam, Minggu (15/5/2022) malam. (Instagram PSSI)

Namun tak hanya itu, perasaan marah kepada pemainnya juga dimiliki pelatih asal Korea Selatan itu.

Usut punya usut, amarah Shin Tae-yong dipicu karena pemainnya yang banyak mendapatkan kartu merah.

Di mata Shin Tae-yong, hujan kartu merah yang menimpa pemain Timnas Indonesia U23 membuktikan anak asuhnya tak memiliki sikap ksatria.

Sebagaimana yang diketahui, ada tiga pemain dari skuat Garuda Muda yang harus mandi lebih cepat dari rekan-rekannya.

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, saat memberikan penjelasan pada konferensi pers jelang lawan Vietnam di SEA Games 2021. (pssi.org)

Bermula dari diusirnya gelandang Thailand, William Weidersjo karena mengoleksi dua kartu kuning.

Pemain keturunan Swedia itu melancarkan protes dan lama meninggalkan lapangan.

Aksinya memicu emosi penggawa TimnasĀ  Indonesia U23 yang sedang mengejar ketertinggalan akibat gol Weerathep Pomphun di menit ke-95 perpanjangan waktu.

Bek timnas, Firza Andika melakukan pelanggaran keras yang berujung kartu merah.

Tekelnya menciptakan bentrok pemain kedua tim.

Duo Garuda Muda Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya pun menerima kartu kuning kedua sehingga juga harus meninggalkan lapangan.

"Saya tak ingin berkomentar banyak soal keputusan dan kinerja wasit, mereka yang bertanggung jawab sepenuhnya soal pertandingan," terang Shin Tae-yong, dikutip dari laman The Thao.

"Yang membuatku marah adalah banyaknya pemain (timnas Indonesia) yang banyak menerima kartu merah dan kartu kuning,

kondisi ini menunjukkan bahwa mereka tidak bisa melindungi diri dan tak memiliki sikap ksatria," jelas Shin Tae-yong.

Sikap yang dimaksud oleh sang juru taktik ialah sportivitas.

Pelatih asal Korea Selatan itu menilai, seharusnya para pemainnya bisa menerima semua hasil di atas pertandingan.

Bahkan ketika itu kecolongan gol lebih dulu. Banyaknya pemain yang mendapatkan kartu merah hanya merugikan tim saja yang dalam mode mengejar ketertinggalan.

Namun nasi sudah menjadi bubur. Timnas Indonesia U23 harus menghentikan langkah mereka di semifinal SEA Games 2022.

Pada perebutan keping perunggu nanti, skuat Garuda Muda ditantang Malaysia.

Harimau Malaya menelan kekalahan 1-0 atas Vietnam pada laga semifinal lainnya.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini