TRIBUNNEWS.COM - Perlombaan menuju gelar juara Liga Inggris 2021/2022 pada akhirnya bakal usai malam nanti.
Liverpool, Manchester City dan 18 tim Liga Inggris lainnya akan serempak tanding pada Minggu (22/5/2022) pukul 22.00 WIB.
Tentu saja, perhatian akan tertuju pada laga Liverpool dan Manchester City.
Pasalnya, kedua tim tersebut-lah yang masih berlomba untuk menentukan siapa yang berhak menenteng trofi Liga Inggris di akhir musim.
Baca juga: Prediksi Skor Liverpool vs Wolves, Tak Cemaskan Juara, The Reds Sudah Punya Obat Pelipur Lara
Di atas kertas, The Citizens tentu lebih menjadi favorit.
Keunggulan satu angka atas sang pesaing terdekat memberi kenyamanan tersendiri bagi pasukan Pep Guardiola.
Man City sendiri akan menjamu Aston Villa pada pekan ke-38 ini.
Sedangkan Liverpool akan menjamu Wolves di Anfield.
Baca juga: Jika Manchester City Juara Liga Inggris, Aston Villa Bakal Ikut Berpesta
Perebutan gelar Liga Inggris yang terus bergulir hingga akhir musim membuat pihak penyelenggara kompetisi ikut melakukan antisipasi.
Otoritas Liga Inggris tetap akan membawa trofi Liga Inggris ke markas Manchester City dan Liverpool.
Namun, akan ada perbedaan dari trofi yang dibawa tersebut.
Dikutip dari laman SI, otoritas kompetisi akan membawa trofi asli Liga Inggris ke Stadion Etihad.
Sementara itu, trofi yang akan dibawa ke Stadion Anfield adalah piala replika atau tiruan.
Dengan kata lain, jika Liverpool menjadi juara Liga Inggris malam nanti, Jordan Henderson dan kolega akan mengangkat trofi replika atau tiruan.
Sebaliknya, trofi Liga Inggris yang asli akan berada di bawah pengawasan CEO Premier League, Richard Masters.
Bantuan Untuk Liverpool
Pelatih Aston Villa, Steven Gerrard mengaku senang jika bisa membantu Liverpool juara Liga Inggris.
Dengan kata lain, ia akan sekuat tenaga menjegal Manchester City ketika bertandang ke Etihad.
"Saya ingin meraih tiga poin bersama Aston Villa," ungkap Gerrard dikutip dari laman Liverpool Echo.
"Dan jika itu bisa membantu Liverpool, itu akan sangat menyenangkan," sambungnya.
Pernyataan Gerrard seakan menjadi sinyal ia memiliki tekad membantu mantan timnya menjadi jawara di akhir musim ini.
Bisa dibilang, apa yang menjadi misi Gerrard tersebut terasa wajar.
Mengingat ia pernah menjadi bagian dari sejarah panjang The Reds.
Hanya saja memang Gerrard pernah melakukan kesalahan fatal.
Tepatnya pada tahun 2014 silam, dimana ia terpeleset dalam laga melawan Chelsea di Anfield.
Terpelesetnya Gerrard membuat Liverpool kalah melawan Chelsea.
Pada akhirnya, The Reds gagal menjadi juara Liga Inggris pada musim itu.
(Tribunnews.com/Guruh)