TRIBUNNEWS.COM - Momen menarik mewarnai malam penghargaan pelatih terbaik Liga Inggris musim ini yang dimenangkan Jurgen Klopp, Selasa (24/5/2022) tadi malam.
Menariknya, Sir Alex Ferguson menjadi sosok yang menyerahkan secara langsung penghargaan tersebut kepada Klopp.
Momen menarik terjadi ketika Ferguson mengatakan beberapa kata saat menyerahkan piala penghargaan tersebut kepada Klopp.
Ferguson yang merupakan mantan pelatih Manchester United seakan merasa menderita dengan apa yang telah ditorehkan Klopp bersama Liverpool saat ini.
Baca juga: Ambisi Liverpool Terancam Buyar, The Reds Haram Senasib dengan Manchester City di Liga Champions
Baca juga: Tak Cuma Mo Salah dan Liverpool yang Punya Dendam, Real Madrid Juga Miliki Hasrat Serupa
Klopp seakan sudah berhasil menyulap Liverpool menjadi kekuatan besar yang tak mudah dikalahkan oleh tim manapun.
Hal itu jauh berbeda dengan kondisi Manchester United sejak ditinggal Sir Alex Ferguson.
Inkonsistensi performa dan kekeringan gelar juara seakan menjadi situasi pelik yang dirasakan Manchester United pada saat ini.
Hal itu pun seakan menjadi cerminan dari ungkapan kata yang disampaikan Ferguson pada malam penghargaan versi LMA (Asosiasi Pelatih Inggris) tersebut.
"Ini penderitaan, penderitaan yang sangat mutlak," kata Ferguson sambil menyerahkan piala ke Jurgen Klopp, dikutip Tribunnews dari Liverpool Echo.
Ungkapan kata yang disampaikan Ferguson tersebut seakan menjadi tanda bahwa ia tidak rela melihat Liverpool berjaya di tangan Jurgen Klopp.
Hal itu terasa wajar mengingat Liverpool merupakan salah satu rival terbesar Manchester United dalam sejarah Liga Inggris.
Baik Manchester United dan Liverpool selalu mencoba bersaing mendapatkan status sebagai tim tersukses asal Inggris.
Apalagi saat Ferguson masih membesut Manchester United, tim Setan Merah seakan unggul jauh dari Liverpool baik dalam hal performa maupun raihan trofi.
Hanya saja, kondisi tersebut kini berbalik dimana Manchester United malah berada dalam situasi yang pernah dirasakan Liverpool pada masa silam.
Baca juga: Musim Tak Bersahaja Manchester United Berakhir Tragis, Tugas Berat Ten Hag di Theatre of Dreams