TRIBUNNEWS.COM - Jose Mourinho mengaku tak ada persiapan khusus yang diberikan kepada AS Roma jelang laga final UEFA Conference League menghadapi Feyenoord.
Laga final UEFA Conference League antara AS Roma vs Feyenoord akan berlangsung di Air Albania Stadium, Kamis (26/5/2022) pukul 02.00 WIB.
Giallorossi -AS Roma- melenggang ke laga final setelah mengalahkan utusan Inggris, Leicester City dengan agregat 2-1.
Adapun klub Eredivisie, Feyenoord, berhak menantang Serigala Ibu Kota setelah menyingkirkan Marseille lewat skor akhir 3-2.
Baca juga: Misi Ganda Tammy Abraham di Final UEFA Conference League, Bidik Top Skor & Gelar Piala Eropa Ketiga
Baca juga: Permintaan Khusus Tammy Abraham di Final Conference League, Rekannya di AS Roma Ikut Repot
Bagi AS Roma, ini adalah ketiga kalinya berhadapan dengan Feyenoord. Dari dua laga sebelumnya, Roma berhasil meraih satu kemenangan dan sekali imbang.
Laga ini jelas menjadi momen yang bersejarah bagi Mourinho.
Pelatih yang terkenal dengan sebutan The Special One ini telah memenangkan beragam trofi kompetisi Eropa. Mulai dari Liga Champions, Liga Eropa dan Piala UEFA.
Kini, juru taktik asal Portugal ini berpeluang untuk meraih trofi kompetisi ketiga di Benua Biru ini kali pertama.
Di sisi lain, AS Roma akan berstatus kampiun pertama pada edisi perdana UEFA Conference League.
Selain itu, Roma juga untuk pertama kalinya meraih titel juara di turnamen Eropa, setelah terakhir kali diraih pada musim 1960/1961 di ajang Inter-Cities Fairs Cup.
Optimisme tinggi diusung oleh pria yang pernah membesut Porto, Inter Milan, Madrid hingga Manchester United ini.
Namun meski di atas kertas Tammy Abraham dkk diunggulkan, namun Jose Mourinho memandang laga final tetaplah pertandingan yang menyuguhkan tempo tinggi.
"Jika saya menang, saya akan menjadi orang pertama yang memenangkan semua trofi Eropa, tetapi itu hanya jika saya menang,” kata Mourinho, seperti yang dikutip dari laman ESPN.
Ketika disinggung mengenai labelnya sebagai pelatih instan pemberi gelar juara, Mou memilih bersikap netral.