TRIBUNNEWS.COM - Gelandang AC Milan, Franck Kessie menjadi pemain pertama yang akan didatangkan Barcelona di bursa transfer musim panas mendatang.
Dilansir jurnalis ternama asal Italia, Fabrizio Romano, Kessie telah melakoni test medis bersama Blaugrana dan dinyatakan dalam kondisi fit untuk membela Barcelona musim depan.
Ia akan digaji sebanyak 6,5 juta euro atau sekitar 100 miliar rupiah dalam setahun bersama Blaugarana.
Ya, datangnya Kessie semakin membuat kini tengah Barcelona solid, ia adalah tipikal pemain yang dibutuhkan sang juru taktik Barcelona, Xavi Hernandez.
Xavi pernah memberi jawaban menarik saat ditanya soal kebutuhan Barcelona merekrut gelandang bertipikal pekerja keras.
Di sepakbola modern, kebutuhan akan gelandang pengangkut air dengan daya juang dan jelajah tinggi memang laku keras.
Baca juga: Real Madrid Gagal Dapatkan Kylian Mbappe, Presiden Barcelona: Ada Negara di Belakang Klub PSG
Baca juga: 3 Amunisi Pelengkap Puzzle AC Milan di Liga Champions: Ada Permata Buangan Tim Tetangga
Mereka menjadi kunci pemutus serangan lawan di lini tengah, etos kerja mereka dibutuhkan untuk berduel fisik dan memenangkannya.
Namun, Xavi berpendapat bahwa ia tak membutuhkan gelandang seperti itu.
Juru taktik berusia 42 tahun tersebut lebih mengutamakan gelandang dengan visi bermain tinggi dan kemampuan passing yang di atas rata-rata.
"Kami telah memiliki barisan gelandang tangguh, kami punya De Jong, Nico, atau bahkan Busquets," Kata Xavi dilansir Marca.
"Tanpa harus bermain keras, mereka adalah gelandang terbaik dalam tugas merebut bola," lanjutnya.
"Dengan gaya bermain kami, saya tidak perlu punya pemain berfisik besar, Anda bisa menganalisis gaya bermain kami," lanjut eks gelandang Barcelona tersebut.
Ya, dari gaya bermain Xavi memang lebih mengutamakan kecerdasan dari pada otot, itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa Franck Kessie didatangkan di Camp Nou.
Kessie adalah gelandang cerdas yang memiliki visi bermain tinggi, per catatan FBref, ia menjadi pemain AC Milan dengan jumlah operan teringgi di kotak penalti dengan rata-rata 3.34 per pertandingannya.