Bahkan, tak jarang kiper Garuda Muda, Cahya Supriadi, ikut terlibat dalam skema operan yang dibangun. Ghana merespons upaya Indonesia dengan melakukan tekanan hingga ke area kotak penalti.
Hal itu membuat Edgard Amping dkk kesulitan. Alur operan para pemain Indonesia sempat terputus dan mengancam jantung pertahanan.
Beruntung, bola masih lebih dekat kepada kiper Cahya Supriadi Setelah itu, Ghana mulai mengambil inisiatif penguasaan bola.
Di sisi lain, Indonesia sibuk bertahan. Ketika laga belum genap berjalan lima menit, Ghana berhasil melancarkan shot on target pertama.
Namun, tembakan itu mampu ditepis oleh Cahya Supriadi yang kembali tampil solid seperti pada laga pertama kontra Venezuela.
Berselang beberapa menit kemudian, Ghana kembali mengancam lewat skema bola mati.
Salah satu pemain Ghana memenangi duel udara di kotak penalti dan menyundul bola ke arah gawang Indonesia.
Bola hasil sundulan itu membentur mistar gawang dan menghasilkan kemelut.
Bola bergerak liar di kotak penalti dan langsung disambar oleh pemain Ghana.
Pada momen ini, Cahya Supriadi lagi-lagi melakukan penyelamatan.
Dia langsung menyergap bola yang coba diturskan oleh pemain Ghana. Timnas Indonesia pun kembali lolos dari ancaman.
Ghana yang tengah memiliki momentum, terus menekan dan melancarkan serangan.
Pada menit ke-10, mereka mendapat peluang dari sepakan jarak jauh. Sepakan jarak jauh itu kembali bisa diantisipasi oleh Cahya Supriadi sehingga laga tetap berkedudukan 0-0.
Cahya Supriadi tercatat telah melakukan tiga penyelamatan krusial hingga akhir babak pertama.