TRIBUNNEWS.COM, SEOUL- Pelatih Brasil, Tite memberikan pujian yang tinggi untuk kapten Korea Selatan Son Heung-min.
Dia menyebut Son sebagai pemain yang sempurna pada malam pertandingan persahabatan antara kedua negara di Seoul.
Brasil, peringkat No. 1 akan sangat diunggulkan melawan tuan rumah Korea Selatan yang menempati peringkat 29.
Ini adalah pertemuan ketujuh digelar di Stadion Piala Dunia Seoul, Kamis (2/6/2022) mereka dimulai pukul 18:00 WIB.
Tite mencatat bahwa Korea Selatan, dengan Paulo Bento bertanggung jawab sebagai pelatih selama hampir empat tahun, adalah "tim yang dipersiapkan dengan baik" menjelang Piala Dunia FIFA.
Tite menyebut Son, pemenang Sepatu Emas Liga Premier bersama untuk Tottenham Hotspur tahun ini, sebagai pemimpin tim yang jelas.
"Son Heung-min adalah pemain hebat. Baik itu teknik, stamina, dan ketabahan mentalnya, dia adalah pemain yang sempurna," kata Tite melalui seorang juru bahasa pada konferensi pers pra-pertandingan online-nya seperti dikutip dari Yonhap.
"Saya pikir dia adalah pemenang Sepatu Emas yang layak. Sulit untuk mencapai sesuatu seperti itu di sepak bola profesional. Saya pikir bukan kebetulan dia memenangkan Sepatu Emas tahun ini."
Tite juga menyebut pemain Liga Utama Korea Selatan lainnya, Hwang Hee-chan dari Wolverhampton Wanderers, sebagai salah satu pemain Korea Selatan yang "kompetitif".
Adapun apa yang ia harapkan dari pertandingan Kamis, Tite memilih untuk fokus pada proses, bukan hasil.
"Saya ingin sesuatu yang lebih komprehensif dari sekedar hasil. Saya ingin melihat bagaimana pemain kami tampil di pertandingan tandang dan membangun standar untuk diri kami sendiri," kata Tite.
"Saya harap kami dapat mempertahankan performa hebat dan menunjukkannya di masa depan."
Brasil telah memenangkan lebih banyak Piala Dunia FIFA daripada negara lain dengan lima gelar juara, dan gelar terakhir mereka datang pada tahun 2002, ketika Korea Selatan dan Jepang menjadi tuan rumah bersama.
Tite mengatakan bermain di Korea Selatan selama perayaan ulang tahun ke-20 Piala Dunia di negara itu seharusnya memberikan "energi positif" bagi timnya.