Direct Points
- Inggris alami kekalahan terbesar di kandang sejak 1928
- Penonton serukan Southgate bakal dipecat
- Southgate akui eksperimen memadukan pemain baru, dan pemain senior, belum berhasil
TRIBUNNEWS.COM, WOLVERHAMTON- Malam terburuk untuk Gareth Southgate. Pelatih Inggris ini tampak benar-benar terpuruk setelah pasukannya dipermalukan Hongaria 0-4 pada laga ke-4 Nations League A Grup 3 di Stadion Molineux, Wolverhampton, Rabu (15/6) dini hari.
Pelatih Inggris berusia 51 tahun ini terus menundukkan kepala usai laga. Seperti tak mau melihat papan skor yang menunjukkan angka 0-4.
Seiring dengan itu, cemoohan "boooooo" dari penonton pun membahana. Terdengar yel-yel, "Kamu tak tahu apa yang harus kamu lakukan," untuknya.
Sebelum meninggalkan lapangan, Southgate bertepuk tangan dulu ke arah penonton, meski cemoohan justru makin menjadi. Dan beberapa penonton berteriak, "Anda akan dipecat besok! Anda akan dipecat besok pagi!".
Kekalahan 0-4 dari Hongaria, yang peringkatnya berselisih 35 tangga dari Inggris yang ada di urutan lima FIFA memang sangat memalukan.
Dalam laga yang dihadiri 28 ribu penonton di Molineux tersebut, Roland Sallai membuka keunggulan Hongaria pada menit ke-16 dan bertahan sampai turun minum.
Ia mencetak gol keduanya pada menit ke-70, disusul gol dari Zsolt Nagy sepuluh menit berselang.
Gol ketiga itu praktis membunuh kesempatan Inggris, apalagi kemudian John Stones dikartu merah pada menit ke-82. Ia menerima kartu kuning kedua usai melanggar Daniel Gazdag.
Hongaria tak memberikan ampun untuk tuan rumah, dengan Gazdag mencetak gol keempat pada menit ke-89.
Kemenangan 4-0 diamankan, sekaligus menegaskan mereka di puncak klasemen Grup 3 UEFA Nations League A. Sementara Inggris terbenam sebagai juru kunci.
Ini kekalahan dengan skor terbesar di era Southgate, dan kali pertama Inggris kalah dengan margin empat gol sejak dipermak Brasil pada 1965.
Ini juga kekalahan kandang terbesar sejak sejak 1928 saat tim Tiga Singa dibantai Skotlandia 5-1 di Wembley.
Dan ini juga kali pertama mereka kalah di kandang dengan empat gol tanpa bisa membalas sepanjang sejarah panjang sepak bola Inggris.