Calon Lawan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023, Garuda Diadang Para Raksasa, Hadapi Murid STY?
TRIBUNNEWS.COM - Calon lawan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 dipastikan tidak akan mudah.
Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong yang mendapatkan tiket ke putaran final Piala Asia 2023, akan menghadapi lawan-lawan berat.
Adapun pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menegaskan akan memperkuat skuadnya sehingga Kesempatan bermain di Piala Asia 2023 tentu tidak akan.
Setelah pertandingan melawan Nepal, pelatih asal Korea Selatan itu menegaskan akan menunjukkan kekuatan sesungguhnya dari skuad Garuda.
Baca juga: Bawa Timnas Indonesia Lolos ke Piala Asia 2023, STY Siratkan Bertahan dan Bikin Garuda Lebih Kuat
Baca juga: Pencetak Gol Termuda di Piala Asia Diincar Klub Eropa, Marselino Diminati Tim Portugal Hingga Ceko
"Kami akan melangkah lebih jauh dan menjadi lebih kuat, usai keberhasilan ini. Kami akan menunjukkan kekuatan kami yang terbaik di turnamen tahun depan," ujar Shin Tae-yong setelah pertandingan pada Selasa (15/6/2022).
Tetapi usaha yang dilakukan Indonesia untuk mendapatkan hasil positif harus berjuang keras.
Pasalnya di Piala Asia 2023, Timnas Indonesia akan menghadapi lawan-lawan yang cukup berat.
"Piala Asia memang tidak gampang. Lawan kuat daripada sekarang," ujar Shin Tae-yong setelah tiba di Jakarta pada Kamis (16/6/2022).
Baca juga: Tiga Rekor Shin Tae-yong Bawa Timnas Indonesia ke Piala Asia 2023, Tim Termuda Sekaligus Tersubur
Jika melihat 24 tim yang lolos ke putaran final Piala Asia 2023, Timnas Indonesia bisa saja melawan tim-tim langganan Piala Dunia.
Salah satunya, Timnas Indonesia bisa saja melawan murid dari Shin Tae yong, Son Heung-min.
Setidaknya ada lima lawan Timnas Indonesia yang cukup berat, yakni Jepang, Korea Selatan, Iran, Australia dan Arab Saudi.
Lima tim di atas adalah timnas yang akan tampil di Piala Dunia 2022 Qatar.
Jepang merupakan lawan terberat bagi Shin Tae-yong dan anak didiknya.
Baca juga: Para Lawan di Piala Asia 2023 Lebih Kuat, Shin Tae-yong Isyaratkan Pakai Pemain Naturalisasi