Pembaruan kontrak Paolo Maldini dan Ricky Massara bisa jadi sinyal kalau AC Milan akan tancap gas di sisa waktu bursa transfer musim panas yang sudah dimulai pada awal Juni lalu.

Sepanjang Juni kemarin, AC Milan memang cenderung melempem dalam transaksi perekrutan pemain baru.

Pernyataan Paolo Maldini sesaat setelah mengumumkan pembaruan kontraknya menegaskan, Milan akan menebus waktu yang terbuang pada mercato.

Terkait perburuan pemain, kabar yang dilansir sempremilan, menyebut CEO RedBird, Gerry Cardinale juga mulai menelusuri sejumlah peluang di pasar transfer guna mencari pemain-pemain potensial untuk direkrut Milan.

Satu di antara pemain yang menarik perhatian sang CEO adalah Paulo Dybala.

Baca juga: Rencana Transfer AC Milan di Bawah RedBird, Bidik Trio Penyerang, Rossoneri Saudara Jauh Liverpool

Cardinale, CEO pemilik baru Milan dengan akuisisi yang sepenuhnya tuntas pada September mendatang, tahu betapa berharganya perekrutan Paolo Dybala bagi Milan.

Tidak hanya untuk memperkuat skuad Stefano Pioli, tetapi juga untuk menyenangkan para penggemar dan melukiskan citra positif Milan di media.

Terkait potensi perekrutan Paolo Dybala, sang pemain saat ini dilaporkan masih dalam pembicaraan dengan Inter Milan.

Rossoneri belum bisa masuk mengingat ada aturan yang mengikat agen dan pemain saat tengah bernegosiasi dengan sebuah klub untuk tidak membuka pembicaraan dengan piha ketiga.

Sejauh ini, belum ada kata sepakat antara Inter dan perwakilan Paolo Dybla.

Sebuah momentum yang menjadi celah untuk Milan.

Dilaporkan, Cardinale sedang mempelajari perekrutan Paolo Dybala, tentunya dengan memperhatikan aspek anggaran.

Ulasan sempremilan menyebut, Rossoneri tetap berpeluang merebut Dybala dari Inter seperti yang mereka lakukan dengan Sandro Tonali.

Seperti diketahui, Sandro Tonali juga hampir bergabung ke Inter sebelum akhirnya memutuskan bergabung ke San Siro bersama Milan di menit-menit akhir pada September 2020 silam.