Sementara dua andalan Dzenan Radoncic, Dimas Juliono dan Arkhan Fikri bermain di posisi sentral lapangan tengah.
Selain itu, Marselino yang memiliki jam terbang lebih dibandingkan rekannya karena bermain di berbagai level umur timnas lebih ke depan membantu serangan.
Pemain jebolan akademi Persebaya ini bisa disebut sebagai motor serangan Garuda Muda.
Aksinya yang tak pernah berhenti berlari dalam 2x45 menit waktu pertandingan membuat permainan lebih atraktif.
Menjembut bola, menggiring bola, menghasilkan peluang, dan umpan untuk rekannya.
Dan di lini depan, Shin Tae-yong menaruh harapan terhadap Ronaldo Kwateh dan Hokky Caraka.
Dari catatan pelatih berusia 52 tahun itu, Timnas Indonesia U19 masih menyisikan evaluasi yang harus dibenahi.
Terutama di lini depan.
Tapi tidak menutup juga untuk pemain yang berada di pos lain karena menyangkut peluang yang diciptakan.
"Saya mengakui lini depan kami tampil kurang baik hari ini," ucap Shin Tae-yong usai melawan Vietnam, Sabtu (2/7/2022).
"Untuk mencetak gol perlu timing, umpan yang baik, dan kecepatan bola juga pas," sambungnya.
"Hal itu yang harus diperbaiki. Sangat disayangkan, seharusnya kami bisa mencetak banyak gol," jelasnya.
Jika melihat agenda penyisihan grup Piala AFF U19 2022 yang cukup padat hanya selang dua hari, apakah Timnas Indonesia U19 bisa beradaptasi dengan keinginan Shin Tae-yong?
Apalagi skuat Garuda Muda kehilangan sang kapten Muhammad Ferrari pada pertandingan malam ini karena cedera.