News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Prancis

Christophe Galtier Resmi Nakhodai PSG, Tantangan Utama Temukan Formula agar Messi Moncer Lagi

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Christophe Galtier (kiri) berbicara di sebelah Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi (kanan) selama konferensi pers setelah ditunjuk sebagai pelatih kepala Paris Saint-Germain (PSG), di stadion Parc des Princes di Paris pada 5 Juli 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Christophe Galtier resmi ditunjuk sebagai pelatih anyar klub kaya Ligue 1, Paris Saint Germain (PSG).

PSG memperkenalkan Christophe Galtier sebagai juru taktik baru, Selasa (5/7/2022) waktu Prancis, menggantikan tugas Mauricio Pochettino.

Penunjukan Christophe Galtier jelas dengan proyek yang tak berbeda jauh dari musim-musim sebelumnya, yakni memenangkan gelar Liga Champions.

Baca juga: PSG Pecat Mauricio Pochettino, Christoper Galtier Jadi Juru Taktik Lionel Messi cs

Pelatih Prancis Christophe Galtier (kiri) dan Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi (kanan) memegang jersey saat mereka berpose di akhir konferensi pers setelah Galtier ditunjuk sebagai pelatih kepala klub sepak bola L1 Prancis Paris Saint-Germain (PSG), di stadion Parc des Princes di Paris pada 5 Juli 2022. (BERTRAND GUAY / AFP)

Namun tantangan utama pelatih anyar Les Parisiens ini mengembalikan sentuhan magis Lionel Messi.

Di mana pada musim debutnya bersama PSG, pemain berjuluk La Pulga itu bak pemain semenjana tanpa peran besar bagi tim.

Alasan PSG menunjuk pelatih berusia 55 tahun ini bukannya tanpa alasan.

Galtier, tampil menawan sejak bergabung dan membesut Lille.

Dia berhasil membawa Lille menjuarai Ligue 1 setelah terakhir kali musim 2011. Prestasi ini menjadi tolak ukur bagi presiden klub, Nasser al-Khelaifi meminangnya.

Kedatangan Galtier sekaligus menutup pintu penyambutan Zinedine Zidane yang sempat riuh dikabarkan bergabung ke PSG.

“Kami tidak pernah berbicara dengan Zidane. Saya suka pemain dan pelatihnya, tetapi kami tidak pernah berbicara dengannya. Christophe Galtier selalu menjadi pilihan pertama kami," terang presiden PSG, dikutip dari laman resmi klub.

Bukan perkara yang mudah bagi pelatih asal Prancis tersebut membawa sukses bagi Les Parisiens.

Tentu tak perlu disangsikan lagi bagaimana dominasi Les Parisiens di ajang kompetisi domestik.

Oleh karena itu, mereka menyasar gelar juara Liga Champions yang sejauh partisipasi mereka tak pernah merengkuh titel kampiun.

Sejatinya PSG sudah bergonta-ganti juru taktk. Tercatat sudah ada tujuh pergantian sejak PSG dipegang oleh Nasser al-Khelaifi.

Namun hingga kini, tidak ada trofi Si Kuping Besar yang 'ngandang' ke lemari juara PSG.

Selain harus menangangi ego pemain bintang milik PSG, Galtier juga wajib menemukan formula untuk mengembalikan magis seorang Lionel Messi.

La Pulga memang tengah mengalami kesulitan adaptasi permainan di Perancis.

Torehan golnya sepanjang musim bisa dihitung menggunakan jari.

Meski tampil sebagai pilihan reguler, namun sumbangsih permainan dan kontribusi golnya jauh menukik jika dibandingkan semasa dia membela barcelona.

Ini menjadi tantangan bagi Galtier. Dia mengau siap untuk membawa kejayaan bagi klub, asal semua pemain saling merangkul untuk mewujudkan sukses di semua kompetisi.

“Saya menghargai tanggung jawab yang saya miliki sehingga PSG bisa menjalani musim yang hebat. Saya telah bersiap-siap untuk itu. Jika saya telah menerima pekerjaannya itu karena saya mampu melakukannya. Tapi kita harus melakukan semuanya bersama-sama," terangnya.

Dalam perkenalan singkatnya, Galtier mengaku sejak tiba di PSG, dia merasa mendapatkan teror' ekspektasi.

"Ketika Anda di sini (di Parc des Princes) Anda merasakan ekspektasi tinggi,” pungkas Galtier

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini