TRIBUNNEWS.COM - Bek Timnas Indonesia Elkan Baggott kini resmi bergabung dengan Gillingham FC.

Elkan Baggott bergabung dengan Gillingham FC dengan status pinjaman dari Ipswich Town FC.

Sebelum dipinjamkan, Elkan Baggott telah memperpanjang kontraknya di Ipswich Town hingga 2025 mendatang.

Namun untuk musim depan, pemain bernama lengkap Elkan William Tio Baggott ini akan menjalani petualangan baru di League Two alias kasta keempat Liga Inggris.

Ya tidak salah, The Gills, julukan Gillingham FC adalah tim yang saat ini bermain di kasta keempat Liga Inggris setelah musim lalu tercecer urutan ke 21 dari 24 peserta League One.

Profil Gillingham FC

Gillngham FC didirikan pada tahun 1893, kala itu dikenal sebagai New Brompton FC.

Dilansir laman resminya, Klub itu dibentuk di pub Napier Arms dan kemudian pada musim 1912/13 berganti nama menjadi Gillngham FC, dan mendapat julukan The Gills.

Saat ini, yang menjadi pelatih tim ini adalah Neil Harris, seorang mantan striker sepakbola.

Baca juga: Elkan Baggott Resmi Gabung Gillingham FC dengan Status Pinjaman Satu Musim

Gillngham FC bergabung dengan The Football League pada tahun 1920.

Gillingham kemudian memilih keluar dari liga yang mendukung Ipswich Town pada akhir musim 1937-1938.

Namun, mereka kembali lagi 12 tahun kemudian setelah liga diperluas menjadi 88-92 klub.

Markas kandang alias homebase The Hills adalah Stadion Priestfield yang terletak di Gillingham, Kent.

Stadion Priestfield mampu menampung sebanyak 11.500an pendukung The Hills.

Sejak era Premier League digelar, The Gills belum pernah merasakan kompetisi tertinggi Liga Inggris.

Dalam 10 musim terakhir, Gills justru lebih sering tampil di divisi ketiga atau League One.

Beberapa prestasi yang pernah diraih The Gills di antaranya adalah juara League Two pada musim 2012/2013.

Pemain yang paling banyak mencatatkan gol untuk the Gills sejah ini adalah Brian Yeo dengan 135 gol yang memperkuat selama 12 tahun, 1963-1975.

Untuk kostum, The Gills menggunakan warna biru untuk pertandingan kandang dan warna merah sebagai kostum away.

Baca juga: Pekan Gemilang Elkan Baggott, Antar Timnas Indonesia ke Piala Asia 2023 dan Hadiah dari Ipswich Town

Pernah Hampir Bubar

Dikutip dari bleacherreport.com, pada Mei 1995 Gillingham FC bisa saja tidak ada lagi. Klub itu dilanda banyak masalah keuangan.

Tim yang berbasis di Kent ini tidak dapat memenuhi pembayaran utang, dan beberapa pemain mereka pergi.

Mereka hampir pasti akan dikeluarkan dari Football League kala itu.

Beruntung pada Juni 1995, muncul seorang penyelamat dan membuat Gillingham bangkit.

Dia adalah seorang pengusaha yang berbasis di London, dan merupakan antitesis dari semua penggemar Gills.

Paul Scally, pria yang masuk dan menghentikan seluruh malarkey ini, adalah penggemar Millwall.

Hingga saat ini Paul Scally masih menjadi pemilik dari Gillingham FC.

(Tribunnews.com/Tio)