Anton Sanjoyo Akui Kaget Dengan Pemecatan STY: Tapi Sekarang Waktu yang Tepat
Pengamat sepakbola Indonesia, Anton Sanjoyo turut mengomentari terkait pemecatan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Muhammad Barir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat sepakbola Indonesia, Anton Sanjoyo turut mengomentari terkait pemecatan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Pengumuman pemecatan Shin Tae-yong diinformasikan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (6/1/2024).
Anton Sanjoyo yang mendengar berita itu pun mengaku sangat terkejut karena Shin Tae-yong dinilai sudah buat perubahan untuk Timnas.
“Ya kalua dari sisi pemecatan sangat mengejutkan ya karena Shin Tae-yong ini di Timnas bawa perubahan yang sangat signifikan, di luar banyaknya kontroversinya tapi peringkat FIFA kita sudah naik,” kata Anton saat dihubungi Tribunnews, Selasa (7/1/2024).
“Yang agak mengejutkan kan dia baru saja diperpanjang kontrak sampai 2027 lalu kalau buat saya pelung Indonesia masih besar di Kualifikasi Piala Dunia kecuali sudah tidak ada pelung,” sambungnya.
Di samping itu, Anton menilai mungkin ada alasan lain yang membuat PSSI harus mengganti Shin Tae-yong.
Salah satu hal yang Anton soroti memang pelatih asal Korea Selatan tersebut mempunyai keterbatasan menggunakan bahasa inggris, terlebih pemain sekarang mayoritas pemain keturunan yang fasih berbahasa inggris.
“Kalau alasan komunikasi ya memang sudah dari dulu, sudah saya kritik juga karena dia kan tidak bisa bahasa inggris, bahasa Indonesia apalagi jadi ada masalah di komunikasi,” ujarnya.
Untuk itu, pergantian pelatih yang dilakukan PSSI di waktu sekarang ini menurutnya sangat tepat.
Mengingat masih ada waktu dua bulan lebih jelang laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia grup C.
Seperti diketahui, Indonesia kini berada di peringkat ketiga dan masih punya kans besar untuk lolos Piala Dunia 2026 secara langsung atau lolos ke putaran keempat.
“Kalau mau ganti Shin Tae-yong ya sekarang karena tidak ada waktu lagi untuk menunggu sampai Maret itu terlalu riskan,” terang Anton,
Lebih lanjut, Anton juga menyaranak pengganti Shin Tae-yong nanti harus pelatih yang setidaknya bisa memahami pemain keturunan Indonesia yang mayoritas berasal dari Belanda.
Dengan begitu, arahan yang diberikan baik ketika latihan maupun pertandingan bisa dipahami secara langsung oleh pemain.
Terlebih, dikatakannya pelatih dan Direktur Teknik PSSI dikabarkan berasal dari Belanda.
“Kalau mau ganti Shin Tae-yong harus orang yang bisa berbahasa Belanda karena 80-90 persen itu pemain orang belanda. Kalau ditunjukkan orang Belanda dan di atas Shin Tae-yong ya masuk akal karena itu lebih progres Indonesia di kualifikasi dan Indonesia di masa depan,” ucap Anton,
“Konon kabarnya juga pelatih ini satu paket dengan direktur teknik kan indonesia tidak punya direktur teknik. Kalau pelatihnya orang Belanda, Dirteknya orang Belanda kan nyambung. Jadi tidak ada masalah dengan blue print, Timnas dan tidak ada masalah dengan membangun sepakbola masa depan Indonesia karena yang buat modul nanti direktur teknik,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.