TRIBUNNEWS.COM - Nama winger elite Liga Inggris, Raphinha menjadi pemain paling laris di bursa transfer musim panas ini.
Tim-tim sekaliber Chelsea, Barcelona, Liverpool, Arsenal, hingga Bayern Munchen berminat untuk mendatangkan Raphinha di bursa transfer.
Kini, Raphinha semakin dekat dengan Barcelona yang berani menebus sang pemain dengan harga selangit, 66 juta euro dari Leeds United.
Baca juga: Sorotan Liga Inggris: Mengenal Regulasi Pemain Homegrown yang Merusak Harga Pemain di Bursa Transfer
Jelas bukan tanpa alasan mengapa Barcelona nekad meminang Raphinha dengan harga tinggi.
Penampilan Raphinha memang semengesankan itu, bersama Leeds ia menjadi kunci dalam permainan menyerang Bielsa.
Didatangkan pada bulan Oktober tahun lalu, Raphinha menjalani debutnya saat The Whites ditantang Wolverhampton Wanderers pada pekan kelima Liga primer Inggris 2020/2021.
Dan di pekan yang kesembilan, pemain berusia 25 tahun tersebut mendapatkan kesempatan untuk bermain sejak menit awal menghadapi Arsenal.
Meskipun harus menyerah dengan skor 4-2 menghadapi tim asal London itu, Raphinha berhasil tampil impresif, sejak pertandingan tersebut, Raphinha dipercaya untuk tampil reguler bersama Leeds United.
Eks Pelatih The Whites, Marcelo Bielsa biasa memasang Raphinha sebagai winger kanan Leeds United, dengan skema menyerang 4-3-3 miliknya.
Sang winger mampu dengan cepat menyesuaikan diri dengan sistem Bielsa yang menuntut para wingernya untuk aktif melakukan pressing dan melakukan serangan dengan cepat.
Hadirnya Raphinha di sisi kanan penyerangan Leeds menjadi momok menakutkan untuk barisan pertahanan tim lawan, pergerakannya begitu cepat, kemampuan dribelnya juga begitu mumpuni.
Statistik Ajib Raphinha
Dilansir FBref, dribbles completed Raphinha berada di angka 2.29 per pertandingan, paling mencolok dari winger The Whites lainnya.
Diberi peran sebagai inverted winger juga membuat Raphinha lebih berbahaya di sepertiga akhir serangan Leeds United.
Ia sering melakukan cut inside untuk menciptakan peluang bagi dirinya sendiri ataupun rekannya.
Jumlah sentuhannya di dalam kotak penalti berada di angka 5.34 per pertandingan, dengan total melakukan shoot di angka 2.86 per pertandingan. Tertinggi diantara pemain Leeds Lainnya.
Selain itu, Raphinha memiliki kapabilitas untuk merangsek ke kotak penalti lawan dan mencetak gol.
Gol keduanya untuk Brasil ke gawang Uruguay merupakan contoh nyatanya, menyambut umpan dari Neymar di sisi kiri, ia merangsek ke kotak penalti lawan dan berhasil mencetak gol dengan dingin lewat sontekan kaki kirinya.
Tak hanya itu, kemampuan tembakan jarak jauhnya pun kerap menghasilkan peluang berbahaya.
Raphinha tak ragu mencoba tembakan jarak jauh, sebagaimana yang ia tunjukkan pada permainan di Leeds musim lalu, saat menghadapi West Brom pada (29/12/2020).
Melakuan atribusi utamanya (cut inside) dari sisi kanan penyerangan The Whites, Raphinha memiliki ruang tembak dari luar kotak penalti.
Dengan spektakuler, pemain berpostur 176 cm tersebut melakukan tendangan plesing kaki kiri yang menghujam pojok kiri gawang West Brom.
Atribusi Raphinha bukan hanya dalam menyerang, tapi juga bertahan, pemain asal Brasil tersebut memiliki etos kerja yang luar biasa, ia begitu sibuk melakukan pressing dan membantu pertahanan Leeds di sisi kanan.
Rasio pressures Raphinha berada di angka 15.01 per pertandingan, menjadi yang paling mencolok dari penyerang Leeds lainnya.
Catatan clearances Raphinha ada di angka 1.16 per pertandingan, blocks di angka 1.68 dan Interceptions di angka 1.16 per pertandingannya.
Statistik bertahan yang begitu mengesankan untuk pemain yang berposisi sebagai penyerang.
Xavi Hernandez jelas bakal girang bukan main mendapat pemain sekaliber Raphinha yang memiliki atribut mentereng.
Pemain berkaki kidal itu dapat menjadi inverted winger sempurna bagi Xavi untuk gaya sepakbola menyerang yang ia usung.
(Tribunnews.com/Deivor)