Dalam situasi seperti itu, Pogba masuk dengan sempurna, sesuatu yang tidak pernah bisa dia dapatkan saat di Old Trafford.
Di United, Pogba beroperasi di lini tengah bersama Michael Carrick, atau Nemanja Vidic dengan lebih sering digunakan di sayap kiri daripada di posisi tengah yang lebih alami seperti di Juventus.
Di bawah Massimiliano Allegri sekarang, Pogba seharusnya mendapatkan peluang yang jauh lebih besar untuk bersinar.
Meski, tentu saja, tidak ada lagi Vidal dan Pirlo di sampingnya saat ini.
Tapi bahkan setelah pasangan itu pergi pada tahun 2015, Pogba kembali menjadi juara bersama Juventus pada musim berikutnya.
Dia menikmati kemewahan yang sama di posisinya, seperti yang dia nikmati dalam tiga musim sebelumnya.
Pogba kembali ke Turin dengan usia yang enam tahun lebih tua. Tetapi bisa diartikan juga dengan enam tahun lebih berpengalaman.
Pada usia 29, masih ada beberapa tahun puncak, alias golden age yang tersisa dalam karier Paul Pogba.
Dan dia juga akan sangat terbantu lantaran di Bianconeri saat ini bercokol juga beberapa pemain kelas dunia.
Ada juga Angel di Maria, pemain lain yang telah menemukan kesuksesan di mana pun dia berada selain di Manchester United.
Federico Chiesa telah menjadi kesepakatan permanen, dan Dusan Vlahovic memiliki enam bulan pertama yang produktif bersama Bianconeri yang bersiap melakoni musim penuh pertama bersama klub.
Tak ada alasan karenanya untuk meminggirkan Juventus dalam perburuan gelar juara Serie A musim ini.
Skuad asuhan Allegri ini sangat pantas masuk dalam kandidat juara bersama Inter Milan, dan sang juara AC Milan.
Tak ada alasan juga untuk meragukan kapabilitas Pogba.