TRIBUNNEWS.COM - Hadirnya Erik Ten Hag di kursi kepelatihan Manchester United menjadi kesempatan bagi van de Beek untuk mengeluarkan potensi terbaiknya.
Ten Hag pun memberi sinyal bahwa van de Beek bakal menjadi pemain penting dalam misinya mereparasi Manchester United.
"Dia (van de Beek) bisa melakukan keduanya (bermain ke dalam dan lebih depan) saya tahu itu dari masa lalu," kata Ten Hag dilansir Manchester Evening News.
"Tapi posisi terbaiknya adalah kemampuannya di kotak lawan, jadi bermain pendek di belakang striker (adalah peran terbaiknya)."
Baca juga: Jadwal Manchester United vs Melbourne Victory di Pramusim Liga Inggris: Nani Ingin Bermain Lawan MU
Ten Hag dan van de Beek terhitung telah bekerja sama selama empat tahun dan menghadirkan rentean trofi domestik di Liga Belanda.
Diantaranya adalah mempersembahkan gelar Eredivisie Belanda, KNVB Cup, Johan Cruyff Shield, dan sekali masuk ke partai final Europa League.
Bahkan, ketika Die Amsterdammers tampil di kompetisi Liga Champions Eropa pun, nama Donny van de Beek mencuat dan menjadi incaran klub-klub besar eropa.
Ia juga menjadi salah satu gelandang subur yang memberi kontribusi luar biasa untuk Ajax, satu musim tepat sebelum kedatangannya di United.
Donny berhasil menyumbangkan 10 gol dan 11 assist dari 37 pertandingan, menjadi pemain dengan kontribusi gol terbanyak kedua setelah Dusan Tadic.
Atas torehan menterengnya tersebut, pemain berusia 24 tahun itu masuk ke dalam nominasi peraih Ballon d'Or tahun 2019.
Ya, Ten Hag paham betul cara memanfaatkan atribut van de Beek yang memiliki visi di atas rata-rata.
Dengan bermain kolektif dan menempatkan van de Beek sebagai gelandang serang yang sering berada di kotak penalti membuat penampilannya begitu melejit.
Van de Beek yang dikabarkan akan hengkang pada bursa transfer musim panas mendatang pun akhirnya mengubah keputusannya setelah Ten Hag datang menuju Old Trafford.
Degradasi karier Van De Beek di Manchester United