Pada musim debut Xavi, formasi 4-4-2 dengan mengandalkan umpan silang ke kotak penalti lawan menjadi favorit.
Dengan adanya Lewandowski yang punya keunggulan dalam duel udara akan menjadi satu senjata mematikan untuk lawan.
Xavi bisa mereparasi skuatnya dengan 3-3-1-3 ala serangan Cruyffist, di mana skuat Blaugrana saat ini mempuni, ditambah dengan kehadiran Raphinha, dan Franck Kessie.
Serangan ala Cruyff pernah digunakan oleh manajaer Barcelona untuk memenangkan Piala Eropa.
Mengandalkan semua sektor permainan, mempertahankan penguasaan bola, mengontrol lini tengah, dan menguasai serangan.
Tiga bek yang akan dimainkan bakal menutupi lebar lapangan di sepertiga pertahanan, memainkan aliran bola antar-lini dan menyuplai bola dengan cepat.
Baik melalui sisi tengah ataupun sisi sayap.
Baca juga: 3 Alasan Robert Lewandowski Jadi Rekrutan Sempurna Barcelona di Bursa Transfer
Begitu juga dengan lini tengah, Kessie menawarkan peran sebagai pemain yang punya visi dan fisik.
Seperti gol Aubameyang yang menerima umpan dari Raphinha saat melawan Inter Miami.
Gol tersebut berawal dari jelinya penglihatan Kessie yang melihat ruang.
Jika mengandalkan serangan dari sisi sayap, Xavi tidak khawatir karena ia memiliki banyak pemain yang untuk dalam menyuplai bola.
Ada Raphinha dan Dembele dari sisi kanan, Ansu Fati di sisi kiri, lalu ada Pedri dan Gavi yang bisa beroperasi memberikan umpan dari permainan tengah.
Melimpahnya stok para pemain idaman di sisi sayap dan tengah bakal memanjakan Aubameyang dan Lewandowski untuk mencetak gol.
Xavi juga punya opsi menempatkan BVB Boys bersamaan, Aubameyang melebar di sisi kiri, Dembele di sisi kanan, dan menambahkan Lewandowski sebagai nomor 9.