Permainan pragmatis Mourinho membuat ia tak terlalu butuh seorang playmaker yang kuat dalam membagi bola, itu yang membuat Pellegrini dialihfungsikan menjadi penyerang lubang.
Selain memaksimalkan 2 pemain gelandangnya, The Special One juga tak lupa memoles pemain termahal mereka, Tammy Abraham.
Kontribusi Tammy untuk Roma musim lalu cukup mentereng dari 52 pertandingan ia berhasil mencetak 27 gol dan 5 assist.
Ketajaman Tammy & Potensinya Bersama Dybala
Dalam skema yang diterapkan Mourinho, Tammy bukan hanya menjadi striker yang ditugaskan untuk mencetak gol.
Lebih dari itu, Mourinho membuat ia menjadi stiker yang rajin cetak assist dan mampu memberi ruang untuk lini kedua yang diisi oleh Lorenzo Pelegrini.
Hal itu juga sukses Mourinho lakukan saat melatih Harry Kane di Spurs.
Di tangannya, Kane menjelma menjadi striker serba bisa dengan sumbangan 23 gol dan 14 assist dari 35 pertandingan di Liga Inggris.
Prestasi serupa pun hampir diciptakan oleh Tammy bersama Roma musim ini. Hanya saja catatan assist Tammy tak sementereng Harry Kane.
Namun itu saja sudah cukup untuk membuat AS Roma tampil apik di ajang kontinental, nama Tammy pun juga bertengger menjadi top skor Uefa Conference League dengan dulangan 9 gol.
Baca juga: AS Roma Presentasikan Paulo Dybala di Hadapan Lautan Fans, La Joya: Ini Momen Unik
Dengan hadirnya Dybala, pundi-pundi gol Tammy kemungkinan akan lebih banyak di musim depan.
Pasalnya, pemain asal Argentina itu tak hanya mumpuni perihal mencetak gol, namun juga sebagai pelayan striker utama.
Dybala dapat bermain sebagai trequartista yang berdiri tepat di belakang striker nomor 9.
Dilansir FBref, akurasi passing Dybala mencapai angka 88.2 persen per laganya, umpan ke sepertiga akhir sang pemain juga mencolok yaitu di angka 3.56 per pertandingan.
Dengan catatan seperti itu, Tammy akan semakin dimanjakan dengan umpan-umpan dan visi bermain Dybala yang di atas rata-rata.
(Tribunnews.com/Deivor)