TRIBUNNEWS.COM- Laga antara Crystal Palace vs Arsenal akan menjadi debut Martin Odegaard sebagai kapten permanen di Liga Primer.
Musim lalu, saat Martin Odegaard belum menjadi kapten permanen seperti sekarang, Arsenal gagal kalahkan Crystal Palace.
Duet Martin Odegaard dan Gabriel Jesus banyak ditunggu oleh penggemar Arsenal menjelang musim baru Liga Premier 2022-2023.
Pertandingan antara Crystal Palace vs Arsenal akan disiarkan secara langsung di Vidio pada Sabtu (6/8) mulai Pukul 02.00 WIB.
Martin Odegaard akan menjalani laga kompetitif pertamanya sebagai kapten permanen.
Arsenal menyambangi markas Crystal Palace di Stadion Selhurst Park, London dalam gim ke-1 Liga Primer Inggris, Jumat (6/8) dini hari.
Dua kapten pendahulu, Alexandre Lacazette, dan Pierre-Emerick Aubameyang telah hengkang.
Dan pelatih Arsenal, Mikel Arteta tanpa keraguan menunjuk Odegaard sebagai kapten.
Meski Odegaard baru berusia 23 tahun, tapi dia telah mendapat kepercayaan dari Arteta memimpin pasukan The Gunners di delapan laga terakhir musim lalu.
"Saya selalu menikmati tanggung jawab. Saya kapten untuk negara saya (Norwegia) dan ini pengalaman yang menyenangkan, jadi saya menikmatinya," kata Odegaard terkait ban kapten di lengannya.
Arteta sendiri memujinya sepenuh hati. "Dia (Odegaard) memiliki banyak kualitas yang kami inginkan sebagai kapten,” ujar sang pelatih.
Odegaard telah memulai pra-musim dengan kuat bersama The Gunners.
Dia tampil sebagai kapten dalam tiga kemenangan mereka di AS saat uji coba pra-musim.
Yang paling menonjol adalah kemenangan 4-0 atas Chelsea di mana ia mencetak gol dan memberi assist.
Menciptakan peluang sering kali menjadi kunci permainan gelandang serang asal Norwegia itu.
Meskipun ia hanya berhasil membuat empat assist liga musim lalu, perlu dicatat bahwa dia berada di peringkat teratas di Arsenal dalam hal memiliki Assist yang Diharapkan (xA), dan umpan kunci per 90 rata-rata.
Hanya tiga pemain di Liga Primer yang memiliki lebih banyak menciptakan peluang dari Odegaard, yakni Trent Alexander-Arnold, Kevin De Bruyne, dan Bruno Fernandes.
Musim ini, Odegaard akan sangat diuntungkan dengan kehadiran striker anyar, Gabriel Jesus yang datang dari Manchester City.
Dengan tingkat konversi gol yang tinggi, secara teoritis Jesus bisa ikut membantu menuntaskan peluang dari Odegaard menjadi assists yang berujung gol.
Hal itu telah mulai terbukti saat uji coba pra-musim, dimana Jesus mengoleksi tujuh gol dari lima laga.
Arsenal hanya mencetak 61 gol musim lalu saat finis di posisi lima. Mereka terpaut sampai 38 gol dari juara bertahan Manchester City.
Pihak klub telah coba mengatasi masalah mandulnya lini serang, dengan mendatangkan para pemain berkelas, sekaligus mengejar target ke Liga Champions.
Selain Jesus, Arsenal pula kedatangan para pemain dengan naluri ofensif yakni Fabio Vieira, Marquinhos dan Oleksandr Zinchenko.
Namun, tetap saja perhatian akan tertuju kepada sang kapten muda, Odegaard. Diharapkan, dengan beban tanggung jawab lebih, potensinya bakal lebih keluar lagi.
Musim lalu, Odegaard mengemas tujuh gol, hampir kurang separuh dari gol gelandang Manchester City, Kevin de Bruyne yang mencetak 15 gol.
De Bruyne juga rata-rata melepaskan 3,14 tendangan per-90 menit musim lalu, sedang Odegaard rata-ratanya hanya 1,72.
Jangan lupakan, De Bruyne bisa mencapai hasil tinggi itu karena mereka secara tim memang lebih banyak menguasai bola daripada rata-rata Arsenal.
Ini tentunya memperbesar peluang De Bruyne untuk menerima operan, memengaruhi permainan.
Musim ini, dengan bantuan para pemain anyar, Arteta ingin Arsenal menerapkan gaya yang lebih dominan, dengan Odegaard diberi peran kunci.
Duel kontra Palace akan menjadi ujian pertama sang kapten.
Musim lalu, Palace yang finis di posisi 12 adalah lawan tangguh bagi The Gunners.
Laga pertama di Emirates berakhir imbang 2-2. Sedang laga kedua di Selhurtst Park, Palace mempermalukan The Gunners 3-0.
Odegaard bermain di kedua laga tersebut sebagai starter.
Kala itu, dia kalah pengaruh dalam duel di lini tengah kontra gelandang Palace pinjaman dari Chelsea, Connor Gallagher.
Kini, Gallagher telah ditarik kembali oleh Chelsea berkat penampilan gemilangnya. Lawan Ode di lini tengah Palace nanti adalah rekrutan anyar dari Lens, Cheick Oumar Doucoure.
Di atas kertas, Odegaard seharusnya lebih bisa mengendalikan lini tengah dalam duel pembuka Liga Primer Inggris ini. (Tribunnews/den)