Saat menjalani tes medis, ia mengalami penyakit yang di kemudian hari bisa mengganggu caranya dalam menggerakkan tubuh.
Beruntung bagi Rice, West Ham United datang menampung dan menemukan potensi terbaik dalam dirinya.
Diselamatkan West Ham
Memiliki tubuh yang besar dan berotot membuat dirinya dipasang sebagai bek tengah oleh Kepala Youth Development West Ham saat itu, Tony Carr.
Declan Rice pun langsung nyetel dengan posisi barunya di akademi West Ham dan mampu memberi penampilan yang mentereng.
Di usia 18 tahun, Rice sudah diberi kesempatan untuk promosi ke tim utama The Hammers yang saat itu dilatih oleh Manuel Pellegrini.
Dengan jeli, Pelegrini beranggapan bahwa Rice terlalu spesial untuk menjadi seorang bek tengah.
Ia memiliki visi bermain dan akurasi passing yang mumpuni. Akhirnya, pemain asal Inggris tersebut diberi peran sebagai gelandang bertahan oleh Pellegrini.
Tiga tahun bermain sebagai gelandang bertahan, Rice mampu menunjukkan performa cemerlang dan konsistensinya.
Saat Pellegrini pergi untuk digantikan oleh David Moyes, ia tetap menjadi pilihan utama untuk mantan pelatih Manchester United dan Everton tersebut.
Melesat di Tangan Moyes
Kini, Declan Rice menjelma menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia, ia menjadi pemain kesayangan Moyes di lini tengah The Hammers.
"Bagi saya Rice adalah pemain terbaik, bahkan jika ada yang menawarnya 100 juta euro itu seharusnya lebih, harga Rice lebih dari itu," Kata Moyes dilansir Football London.
Rice terbilang pandai dalam mengalirkan bola. Rasio pass completionnya mencapai angka 87,1 persen,