Fase Grup Piala AFF U16 2019: Indonesia 5-0 Myanmar
Kecerdasan Bima Sakti Buat Timans U16 Tampil Sangar
Diberi kebebasan oleh Shin Tae-yong untuk mengotak-atik strategi, Bima Sakti memilih meninggal pakem 3 bek pelatih asal Korea Selatan itu dan bermain dengan sistem 4-3-3/4-1-4-1.
Bima Sakti paham betul dengan atribut para penggawanya, Timnas U16 Indonesia memiliki etos kerja dan barisan pemain cepat yang mampu menusuk kotak penalti dengan skill individu.
Intensitas pressing Garuda Muda begitu ketat, garis pertahanan pasukan Bima Sakti juga sangat tinggi siapapun lawan yang mereka hadapi.
Dan yang paling menarik, Timnas U16 Indonesia bermain dengan umpan dari kaki ke kaki.
Build up serangan selalu diawali oleh stopper, lalu ketika memasuki sepertiga akhir, sirkulasi umpan pendek cepat dilakukan oleh pemain Garuda Muda.
Meski baru berusia 16 tahun, pasukan Bima Sakti itu mampu mengimplementasikan taktik dengan apik.
Baca juga: Pendekatan Emosional ala Bima Sakti dengan Timnas U16 Indonesia
Kolektivitas yang diinginkan sang pelatih mampu mereka tunjukkan di lapangan.
Yang paling tersorot, bagaimana kapten Timnas U16 Indonesia, Muhammad Iqbal Gwijangge memimpin rekan-rekannya di lapangan.
Bermain sebagai stopper, penampilan bocah dari Papua itu begitu istimewa.
Pengambilan keputusan serta kemampuannya melakukan build up serangan dari bawah memanjakan para gelandang untuk melakukan ekspolrasi di lini tengah.
Nyamannya Timnas U16 Indonesia bermain dan menguasai pertandingan membuat sang triker, Nabil Asyura tampil tajam di depan gawang.
Nabil kini memimpin daftar top skor Piala AFF U16 2022 dengan lesatan 4 gol dari tiga laga.
Ya, kecerdasan Bima Sakti mampu membuat performa Timnas U16 Indonesia melejit di gelaran Piala AFF.
Menghadapi Myanmar, Bima Sakti tinggal menjaga konsistensi anak asuhnya agar mampu memeprtahankan penampilan apik mereka selama penyisihan grup.
(Tribunnews.com/Deivor)