Rafael Leao Berulah di Milan, Besar Kepala Tapi Memble Lawan Atalanta, Gol Bennacer Buah Latihan
TRIBUNNEWS.COM - AC Milan ditahan imbang tuan rumah Atalanta 1-1 dalam laga pekan kedua Serie A Liga Italia, Senin (22/8/2022), pukul 01.45 dini hari WIB.
Pada laga Atalanta vs AC Milan yang berlangsung di Stadion Atleti Azzurri d'Italia, Bergamo, tersebut, Rossoneri bahkan sempat tertinggal duluan lewat gol Ruslan Malinovskyi pada menit ke-29.
AC Milan akhirnya bisa menyamakan lewat Ismael Bennacer lewat sebuah gol dari tendangan keras yang menghujam gawang lawan pada menit ke-68.
Baca juga: Berita Milan, Rossoneri Tak Panik Rafael Leao Potensial Hengkang, Renato Sanches Bisa Belok ke PSG
Baca juga: Milan Lirik Wonderkid Jago Dribble, Kjaer Percepat Transfer Onyedika, Milinkovic-Savic Opsi Menarik
Satu di antara sorotan pada laga itu menuju ke Rafael Leao.
Penyerang AC Milan asal Portugal ini mendapat tekel mengerikan dari pemain Atalanta, Hans Hateboer.
Insiden berujung kontroversi itu terjadi pada menit ke-48. Rafael Leao lewat sebuah penetrasi sukses melewati Hateboer yang mengawalnya.
Tak mau kehilangan Rafael Leao, pemain asal Belanda tersebut melakukan sliding tackle yang mengenai kaki sang penyerang.
Baca juga: Man United Ngotot Gaet Antony Seusai Casemiro, Biang Kerok Diminati 2 Klub, Frenkie de Jong Selesai
Rafael Leao terjatuh lalu mengerang kesakitan.
Wasit Fabio Maresca memberikan kartu kuning buat Hans Hateboer.
Namun dari tayangan ulang, banyak yang menilai kalau Hans Hateboer layak mendapatkan kartu merah.
Para netizen juga mempertanyakan, mengapa wasit tidak menggunakan VAR atas insiden itu.
Tekel itu terlihat mengenai langsung kaki Rafael Leao dan bisa berakibat sangat fatal, patah tulang kering misalnya.
Beruntung, Rafael Leao terlihat masih bisa melanjutkan permainan setelah tekel brutal tersebut.
Baca juga: Gegara Juventus, Milan Ubah Rencana Soal Lazetic, Ballo-Toure Menolak Dibuang, Jalan Lapang Diallo
Minta Gaji Selangit Tapi Memble Lawan Atalanta
Terlepas dari insiden itu, Rafael Leao cenderung underperform pada saat AC Milan ditahan imbang Atalanta tersebut.
Milan yang cenderung dominan dan punya banyak peluang gol ketimbang tuan rumah, tampak tak mampu benar-benar mengintimidasi karena banyaknya kesempatan gol yang terbuang.
Satu di antaranya gegara Rafael Leao yang tampil memble.
SempreMilan bahkan memberi dia nilai 5,5 atas penampilannya semalam.
"Leao (5.5): Dia (seharusnya) bisa melakukan jauh lebih baik. Kami melihat sekilas 'Leao hack' ketika dia mengalahkan pemain yang mengawalnya, tetapi tidak ada yang terjadi pada akhirnya (peluang terbuang). Bahkan, terkadang (jadi) sangat frustasi melihatnya (bermain)," ulas penilaian situs tersebut buat aksi Rafael Leao.
Penampilan underperform Rafael Leao ini lalu dikaitkan dengan sisi non-teknis di luar lapangan, terkait situasi kontraknya di AC Milan.
Dilaporkan, Milan mulai gelisah karena Rafael Leao menuntut gaji selangit agar memandatangani perpanjangan kontrak di San Siro.
Jumlahnya jauh dari apa yang disiapkan Rossoneri.
Baca juga: Diaz Bisa Paksa De Ketelaere Melipir di AC Milan, Pioli Full Senyum di Pekan Kedua, Kejar Onyedika
Sejauh ini, Rafael Leao masih digaji AC Milan sebesar 1,4 juta euro per musim hingga Juni 2024.
Milan hendak memperpanjang masa kerja itu di mana negosiasi sudah berlangsung selama beberapa waktu dan belum juga ada kesepakatan.
Merujuk laporan Radio Rossonera, negosiasi cenderung mandek karena adanya jurang yang lebar dari apa yang disiapkan AC Milan dengan apa yang diminta pihak Rafael Leao.
Manajemen Milan sudah siap menaikkan gaji Rafael Leao hingga 4,5 juta euro per musim.
Tapi, agen Rafael Leao, Jorge Mendes meminta jumlah sebesar 7 juta euro per musim, nominal yang akan menjadikan sang pemain sebagai pemain bergaji terbesar di AC Milan.
Banyak yang menilai, Rafael Leao mulai besar kepala lantaran banyak klub yang membidiknya. Real Madrid disebut-sebut siap memboyong penyerang muda asal Portugal itu pada musim depan.
AC Milan sebetulnya sangat ingin memagari Rafael Leao dengan cara menaikkan klausul pelepasan sang pemain hingga mencapai 150 juta euro.
Namun, saat ini sepertinya AC Milan harus terlebih dulu memikirkan bagaimana cara agar Rafael Leao tetap bertahan di San Siro.
Bukan apa-apa, Milan punya trauma buruk soal ini.
Kepergian Hakan Calhanoglu, Gianluigi Donnarumma, hingga Franck Kessie jadi contoh betapa Milan kehilangan aset-aset besar mereka secara gratisan karena tak mampu memperpanjang kontrak sang pemain.
Gol Indah Ismael Bennacer Buah Latihan
Gelandang AC Milan, Ismael Bennacer menjadi penyelamat rossoneri dari kekalahan berkat sebuah gol indah melengkung dari tendangan keras pada menit ke-68.
Mendapat umpan sodoran dari tendangan penjuru, pemain Aljazair itu melakukan penetrasi di sisi kiri gawang Atalanta.
Sempat mengontrol bola, Ismael Bennacer melewati adangan satu pemain Atalanta sebelum menghujam gawang lawan.
Seusai laga, dilansir DAZN, Ismael Bennacer menyebut, hasil imbang bukanlah raihan ideal AC Milan tadi malam.
Milan yang punya banyak peluang dan dinilai lebih baik dalam segi permainan, dianggap Ismael Bennacer seharusnya bisa membawa pulang tiga pin.
"Saya pikir kami bisa melakukan lebih banyak dan lebih baik dalam permainan ini. Kami mencoba memenangkan pertandingan ini. Atalanta memainkan pertandingan yang bagus hari ini. Mereka memainkan bola yang ketat dan sulit (bagi kami) untuk menemukan ruang kosong," kata Ismael Bennacer dikutip dari MilanNews.
Meski begitu, raihan hasil imbang ini, kata dia, menghasilkan satu poin penting. Hal yang utama, AC Milan bisa terhindar dari kekalahan.
"Penting, bahwa kami tidak kalah dalam pertandingan ini dan kami mencoba mengubah sesuatu sampai akhir. Kami harus belajar dari kesalahan kami untuk bermain lebih baik," kata dia.
Ismael Bennacer juga mengomentari soal para wajah baru di AC Milan, di mana Charles De Ketelaere adalah satu di antara pemain anyar rekrutan Milan yang dimainkan sebagai pemain pengganti di laga tersebut.
"Pemain baru? Mereka bekerja dengan baik dalam pelatihan. Mereka membuat kami lebih baik. Mereka akan bermain lebih banyak dan lebih baik dari waktu ke waktu," kata dia.
Ismael Bennacer juga bercerita soal gol indahnya tersebut. Bennacer menyebut, gol itu adalah buah dari hasil latihannya. Meski dia akui, ada faktor luck pada tendangan keras yang dia lakukan dan berujung gol tersebut.
Gol? Saya melatih tendangan di sesi latihan. Saat laga saya mempraktikkannya. Kadang menjadi gol, kadang juga tidak," kata dia. (oln/*dazn/sm/mn)