Wajah Muram Hansi Flick, Rapor Kekalahan Barca Lebih Amburadul Ketimbang era Xavi, Koeman, & Setien
Rapor kekalahan Barcelona di tangan Hansi Flick jauh lebih buruk ketimbang saat masih dibesut Xavi Hernandez, Ronald Koeman, dan Setien.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Hansi Flick menorehkan statistik minor setelah menelan kekalahan 1-2 atas Atletico Madrid dalam laga lanjutan Liga Spanyol 2024/2025, Minggu (22/12/2024).
Berlangsung di Estadi Olimpic Lluis Companys, Barca lebih dulu mencetak gol melalui lesakan Pedri (30').
Atletico Madrid bertindak sebagai tim tamu berhasil membalas dua lesakan di babak kedua melalui Rodrigo de Paul (60') dan Alexander Sorloth (90+6').
Dengan hasil ini, Barca menelan kekalahan kelima di LaLiga musim 2024/2025, sekaligus mengakibatkan posisinya turun di tabel klasemen.
Barcelona disalip Atletico Madrid yang mengoleksi 41 poin. Tak berselang lama, Barca kembali lengser ke peringkat ketiga setelah Real Madrid mengalahkan Sevilla 4-2.
Skuad asuhan Hansi Flick mengemas 38 poin, atau terpaut dua angka dari Los Blancos yang satu setrip berada di atasnya.
Kini yang memantik perhatian adalah, Hansi Flick membukukan statistik jeblok, bahkan lebih buruk dari tiga pelatih Barcelona sebelumnya.
Dirangkum dari laman Barcauniversal, Barcelona menelan lima kekalahan dari 19 pertandingan di bawah pengawasan Hansi Flick.
Persentase kekalahan Hansi Flick mencapai angka 25 persen. Jumlah ini lebih tinggi dari tiga mantan entrenador Barcelona, yakni Xavi Hernandez, Ronald Koeman dan Quique Setien.
Xavi Hernandez, sebagai perbandingan, hanya kalah lima kali dalam 38 pertandingan LaLiga musim lalu.
Jumlah yang sama dengan kekalahan yang sudah dialami Flick tetapi dalam jumlah pertandingan yang lebih sedikit.
Sepanjang masa jabatannya dari November 2021 hingga Juni 2024, tingkat kekalahan Xavi di LaLiga mencapai 15 persen.
Baca juga: Bursa Transfer Pemain 2025: Mencari Pengganti Lewy, Barcelona Lirik Tikus Inter Milan
Quique Setien, yang melatih Barcelona pada 2019-2020, mencatat rasio kekalahan yang sedikit lebih tinggi, yakni 16 persen.
Sementara rekor Ronald Koeman antara 2020 hingga 2022 menunjukkan rasio kekalahan sebesar 21% .
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.