News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Curhatan Robertson seusai Liverpool Takluk di Kaki MU, Hasrat dan Realita Tak Sejalan

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bek Liverpool asal Skotlandia Andrew Robertson (tengah) bereaksi di lapangan setelah kemenangan Madrid dalam pertandingan sepak bola final Liga Champions UEFA antara Liverpool dan Real Madrid di Stade de France di Saint-Denis, utara Paris, pada 28 Mei 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Bek kiri Liverpool, Andrew Robertson tak bisa menutupi kekecewaannya setelah digilas Manchester United pada pekan ke-3 Liga Inggris.

Berlangsung di Stadion Old Trafford, Liverpool tunduk di kaki Manchester United (MU) dengan skor 2-1, Selasa (23/8/2022) dini hari WIB.

Ini menjadi start buruk bagi The Reds dalam persaingan menuju gelar juara Premier League.

Skuat asuhan Jurgen Klopp tak kunjung menuai kemenangan. Rinciannya ialah sekali kalah dan dua hasil imbang.

Baca juga: Update Klasemen Liga Inggris: Man United Naik 5 Peringkat, Liverpool Dekati Zona Degradasi

Striker Manchester United Inggris Jadon Sancho (tengah) merayakan setelah mencetak gol pembuka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Liverpool di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 22 Agustus 2022. (Paul ELLIS / AFP)

Kini, Liverpool terlempar ke posisi 16 klasemen Liga Inggris berbekal koleksi dua poin.

Namun yang menambah derita The Reds ialah fakta mereka terlalu 'baik hati' kepada tim lawan.

Diungkapkan Robertson, dari tiga laga yang sudah dilalui, Liverpool selalu kebobolan lebih dulu.

Ketika bermain imbang melawan Fulham, Aleksandar Mitrovic lebih dulu mencetak gol.

Pun dengan bermain imbang kontra Crystal Palace, The Reds lebih dulu kecolongan gol Wilfried Zaha sebelum disamakan oleh Luis Diaz.

Hal yang sama kembali tersaji saat Liverpool digulung Setan Merah. MU lebih dulu mencetak gol lewat Jadon Sancho dan Marcus Rashford.

Baru kemudian Mohamed Salah bisa membalas satu lesakan sembilan menit jelang babak kedua rampung.

Ini menjadi keprihatinan tersendiri bagi Robertson. Penggawa Timnas Skotlandia menyayangkan permainan timnya yang terkesan 'telat panas'.

"Ini benar-benar hasil yang tak ingin raih pada awal musim, benar-benar buruk. Kenyataannya kami memberikan gol lebih dulu kepada setiap tim lawan,

imbasnya kami kesulitan untuk membalikkan keadaan. Hal yang kami perlu ubah adalah kebiasaan telat panas dalam permainan," buka pria yang akrab disapa Robo, dikutip dari laman Sky Sports.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini