TRIBUNNEWS.COM- Oleksandr Zinchenko kini menjadi jimat kemenangan bagi tim Arsenal. Kehadirannya menjadi energi bagi Arsenal.
Oleksandr Zinchenko, Pemain asal Ukraina itu telah menorehkan rekor persentase kemenangan tertinggi dalam 50 pertandingan atau lebih di Liga Premier
Oleksandr Zinchenko tercatat menjadi pemain dengan statistik kemenangan tertinggi di Liga Primer dalam 30 tahun terakhir.
Saat Arsenal menggebuk Bournemouth 3-0 akhir pekan lalu, The Gunners tak hanya naik ke puncak Liga Primer.
Mereka juga sukses mengorbitkan salah satu penggawanya menjadi pemain dengan statistik kemenangan tertinggi di Liga Primer dalam 30 tahun terakhir.
Baca juga: Oleksandr Zinchenko Menjadi Keping Penyempurna Mikel Arteta, Arsenal Belum Sepakat dengan Pemain
Pemain yang jadi "jimat kemenangan" ini" tak lain adalah rekrutan anyar, Oleksandr Zinchenko.
Full-back yang dibeli dari Manchester City senilai 30 juta euro ini bermain full 90 menit di Stadion Vitality.
Dia mengukuhkan diri sebagai pemain yang mengantongi persentase kemenangan tertinggi dalam 50 laga atau lebih di Liga Primer.
Dikutip dari tulisan Christ Wright di Soccernet, Zinchenko saat ini sudah bermain 79 kali di Liga Primer, dengan catatan 65 kali menang.
Terdiri dari tiga kali menang bersama klub barunya, Arsenal, serta bersama mantan klubnya, City 76 kali
Dengan persentase kemenangan 82,3 persen, bek kiri asal Ukrainia ini memegang rekor persentase kemenangan tertinggi dalam 30 tahun terakhir.
Kehadirannya seperti memberikan jaminan kemenangan untuk tim.
Di City, bek berusia 25 tahun ini menyumbangkan sembilan trofi, termasuk empat gelar juara Liga Primer, sebelum pindah ke Chelsea di bursa transfer musim panas ini.
Zinchenko mematahkan rekor yang selama ini dipegang Arjen Robben.
Robben bersama Chelsea menorehkan rekor 67 main, dengan 55 kali menang (82,1 persen).
Sejak pindah dari PSV pada 2004 senilai 12,1 juta pound, Robben hanya bermain 67 kali di Liga Primer selama tiga tahun di Chelsea.
Kendati sering diganggu cedera, ia tetap produktif cetak gol, dan mempersembahkan dua titel juara, dan empat trofi domestik sebelum hengkang ke Real Madrid.