TRIBUNNEWS.COM - AS Roma dan Inter Milan menjalani pekan ketiga Liga Italia dengan mendapat hasil yang berbeda.
AS Roma berhasil menahan imbang Juventus 1-1 di Allianz Stadium, Sabtu (27/8/2022).
Sedangkan Inter Milan menelan malu kala bertandang ke Olimpico, kandang dari Lazio.
Nerazzurri kalah dengan skor cukup mencolok 1-3 dari tuan rumah, Biancocelesti.
Baca juga: Jose Mourinho: AS Roma Cuma Modal Hoki Saja Kok Tahan Imbang Juventus 1-1
Bagi AS Roma, menahan imbang Juventus barangkali menjadi berkah tersendiri.
Pasalnya, tak sedikit pihak yang lebih mengunggulkan Bianconeri meraih kemenangan.
Namun, Giallorossi dapat mematahkan prakiraan tersebut dengan mencuri satu poin di kandang lawan.
Meski demikian, performa tim Serigala Ibu Kota masih jauh dari harapan.
Setidaknya begitulah tanggapan sang pelatih, Jose Mourinho.
Jose Mourinho dengan brutal mengkritik penampilan anak asuhnya di babak pertama.
Menurutnya, ia malu dengan penampilan Tammy Abraham dkk di 45 menit pertama.
Baca juga: Hasil Akhir Juventus vs AS Roma Liga Italia: Assist Cantik Dybala Selamatkan Muka Jose Mourinho
"Kami benar-benar beruntung di babak pertama," ungkap Mourinho dikutip dari Football Italia.
"Saya mengatakan pada para pemain bahwa saya sangat malu dengan penampilan mereka."
"Ini bukan soal masalah taktik."
"Ini adalah sikap mereka. Kami tidak boleh datang ke sini dan bermain seperti itu," sambungnya.
Kritik brutal Mourinho itu ia sampaikan saat anak asuhnya berada di ruang ganti kala babak pertama usai.
Untungnya, skuad AS Roma memberikan respons positif dengan mencetak gol penyama kedudukan.
Kritik untuk Inter Milan
Sementara itu, kekalahan Inter Milan dari Lazio mengundang banyak kritik.
Salah satunya datang dari media ternama Italia, Tuttosport.
Tuttosport menuding Simone Inzaghi sebagai biang kerok kekalahan tim.
Mereka tak yakin dengan taktik yang diberikan sang pelatih untuk mengahadapi Lazio.
Pemilihan pemain juga menjadi kelemahan Inzaghi dalam pertandingan itu.
Salah seorang jurnalis setempat, Luigi Garlando, menyoroti performa Romelu Lukaku.
Garlando menulis di Gazzetta dello Sport soal Lukaku yang ia anggap terlalu malas turun membantu rekannya.
Baik dalam pertahanan atau penyerangan, Lukaku lebih banyak mengharapkan teman-temannya melakukan kerja tersebut.
"Dia hanya menunggu bola secara ajaib datang ke kakinya," tulis Garlando.
"Dia sangat jarang turun ke belakang atau mendikte tempo seperti yang biasa ia lakukan."
"Jadi, dia membuat dirinya sendiri terisolir dengan mudah," lanjutnya.
Hasil kurang maksimal yang didapat kedua tim tak membuat mereka langsung terlempar dari 10 besar klasemen Liga Italia.
AS Roma memiliki posisi yang lebih baik daripada Inter Milan.
Tim asuhan Jose Mourinho berada di peringkat ketiga denan tujuh poin.
Sedangkan Inter Milan ada di tangga keenam dengan enam poin.
(Tribunnews.com/Guruh)