Pria asal Korea Selatan itu sudah tidak sabar untuk segera melatih para pemain keturunan untuk mempercepat proses adaptasi mereka sebelum FIFA Match day dan Piala AFF 2022.
"Saya berharap semua pemain naturalisasi dipercepat. Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia dan PSSI jika proses ini dipercepat," Kata Shin Tae-yong dilansir laman resmi PSSI.
Ketidaksabaran Shin Tae-yong adalah hal yang wajar, Timnas Indonesia membutuhkan atribut pemain keturunan itu untuk memperbaiki penampilan Garuda.
Hadirnya pemain keturunan yang berkompetisi di liga Eropa akan membentuk mental Timnas Indonesia lebih kuat dari sebelumnya.
Juga dalam masalah strategi, teknik dasar dan visi bermain pemain keturunan tentu berada di atas rata-rata pemain lokal yang berkompetisi di Liga Indonesia.
Pemain Keturunan Hadir, STY Terapkan Skema Modern
Dari berbagai partai yang sudah ia jalani bersama Timnas Garuda, Shin Tae-yong bermain mengandalkan kolektivitas para pemain.
Pria asal Korea Selatan itu bermain dengan skema dasar 4-1-4-1.
Saat menyerang, Shin Tae-yong memakai skema 3-2-4-1 atau 3-2-5.
Skema tersebut begitu mirip dengan pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
Tae-yong berusaha menumpuk pemain Indonesia di tengah, dengan menarik salah satu full back untuk bermain lebih ke dalam.
Saat Indonesia membangun serangan, full back Timnas Garuda akan naik ke tengah untuk berdiri sejajar bersama gelandang bertahan Timnas Indonesia.
Dalam skema tersebut, Tae-yong membutuhkan pemain full back dengan kontrol bola dan ketenangan tinggi, agar membuat lini tengah Garuda lebih kuat dan variatif.
Untuk itu, nama Sandy Walsh adalah pemain yang tepat untuk mengisi peran tersebut, Walsh adalah pemain versatile.