Milan Jajah Inter di Bawah Pioli, Terima Kasih Sudah Pergi Donnarumma, Mike Maignan Ubah Milan Sepenuhnya
TRIBUNNEWS.COM - Kemenangan AC Milan atas Inter Milan pada laga pekan kelima Serie A Liga Italia 2022 tak hanya membawa rossoneri ke posisi dua klasemen Liga Italia 2022 menempel ketat Napoli dengan sama-sama mengumpulkan 11 poin.
Kemenangan itu juga menegaskan dominasi AC Milan atas Inter Milan di bawah kepelatihan Stefano Pioli.
Statistik pasca-pertandingan - AC Milan vs Inter menunjukkan, Stefano Pioli sudah tujuh kali menaklukkan Inter selama memimpin rossoneri.
Baca juga: Harga Rafael Leao Layak Rp 5,9 Triliun di Milan, Chelsea Belum Menyerah, Pioli: Dia Tak Bikin Onar
Baca juga: Saelemaekers Ogah Pergi dari Milan, Inter Angkut Acerbi dari Lazio, Gak Jadi Gaet Jordi Alba
Kemenangan Sabtu (3/9/2022) juga menjadi lambang dominasi Pioli atas Simone Inzaghi di mana laga itu menjadi kemenangan kelima Pioli atas Inzaghi.
Fakta-fakta itu hanya beberapa dari sejumlah statistik menarik kemenangan AC Milan atas Inter.
Baca juga: Pioli Pakai Metode Ayah-Anak Bikin Leao Gacor di Milan, CDK Sensasi Baru, Thiaw Cepat dan Cerdas
Berikut Statistik pasca-pertandingan - AC Milan vs Inter:
- Kemenangan ke-71 Milan melawan Inter dan ke-8 melawan Simone Inzaghi (pertandingan resmi)
- Gol nomor 281, 282 dan 283 untuk Milan dan 291 dan 292 untuk Inter (pertandingan resmi)
- Kemenangan ke-7 Stefano Pioli melawan Inter dan ke-5 melawan Simone Inzaghi (pertandingan resmi).
- Milan tak terkalahkan di liga sejak 21 pertandingan (termasuk musim sebelumnya).
- Milan memenangkan pertandingan liga ke-2 berturut-turut bersama Inter. Terakhir kali ini terjadi pada musim 2010/2011 selama masa kepemimpinan Massimiliano Allegri.
- Milan tidak pernah kalah melawan Inter di Serie A sejak 3 pertandingan (imbang, 2 kemenangan).
- Milan mencetak 3 gol di liga melawan Inter untuk pertama kalinya sejak 31 Januari 2016 (3: 0).
Baca juga: Wajah Baru Milan dengan 7 Nama Anyar, Charles De Ketelaere Prestasi Rossoneri, Leao Pukulan Terbesar
- Milan memenangkan 6 pertandingan kandang terakhir di Serie A untuk pertama kalinya sejak Agustus 2014.
- Rafael Leão adalah pemain Portugal pertama yang mencetak gol dalam sejarah Derby della Madonnina di semua kompetisi.
- Rafael Leão dan Sandro Tonali memainkan pertandingan ke-100 mereka hari ini di Serie A.
- Sebelum Olivier Giroud, satu-satunya pemain Prancis yang mencetak 3 gol dalam derby Milan di semua kompetisi adalah Jean-Pierre Papin pada 1993 (1 di Serie A dan 2 di Piala Italia).
Bersyukur Donnarumma Pergi, Mike Maignan Ubah Milan Sepenuhnya
Ketika Gigio Donnarumma memutuskan untuk meninggalkan AC Milan dengan status bebas transfer, banyak yang berpendapat, akan sangat sulit bagi Rossoneri untuk menggantikannya.
Tak banyak yang menyangka, kalau Mike Maignan ternyata lebih dari siap menghadapi tantangan itu.
Sebuah artikel berjudul "Merci Beaucoup Donnarumma - Maignan Has Completely Transformed Milan" diSempreMilan.it mengulas betapa kepergian pemain dengan talenta sebesar Donnarumma menjadi tak berbekas apa-apa di San Siro.
Sebaliknya, kepergian Donnarumma ternyata menjadi poin penting dalam sejarah Milan dalam beberapa tahun terakhir.
Awalnya, hengkangnya Donnarumma seolah menjadi tanda bencana bagi Rossoneri. Bukan hanya karena dia menjadi satu di antara bakat besar yang tersisa Milan yang akhirnya juga pergi, tetapi juga karena itu menjadi preseden untuk jalan keluar bebas transfer lainnya (Hakan Calhanoglu, Franck Kessie, dan Alessio Romagnoli).
Terlepas dari semua ini, keputusan Donnarumma tidak terbukti begitu mendasar, mengingat Maignan telah sepenuhnya mengubah Milan.
Kiper asal Prancis itu, dan terutama keterampilan dengan kakinya, memungkinkan Stefano Pioli mewujudkan sisi Milan dari mimpinya.
Tidak hanya itu, Maignan juga mampu melakukan banyak penyelamatan spektakuler selama berseragam Merah-Hitam.
Derby AC Milan vs Inter kemarin adalah contoh lain dari itu saat ia membuat beberapa penyelamatan yang brilian dan yang luar biasa.
Save atas tendangan kencang dari Hakan Calhanoglu (save ini menentukan hasil laga) adalah bukti bagaimana Maignan punya kualitas yang sebanding Donnarumma.
Bahkan, faktanya, jelas bahwa Milan lebih baik dengan Maignan.
Karena itu, Rossoneri bisa berterima kasih kepada Donnarumma karena memutuskan hengkang dari klub.
Perlu juga dicatat bahwa penandatanganan Maignan juga lebih baik dari sudut pandang keuangan, bahkan dengan biaya transfer yang disertakan. (oln/*)