News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Champions

Allegri Bukan Pesulap, Tak Dibantai PSG di UCL Saja Sudah Cukup Bagi Juventus

Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Juventus Italia Massimiliano Allegri (tengah) bereaksi dari pinggir lapangan selama pertandingan sepak bola leg pertama Grup H Liga Champions antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Juventus di Stadion Parc des Princes di Paris, pada 6 September 2022. FRANCK FIFE / AFP

TRIBUNNEWS.COM - Juventus memang mengalami kekalahan dalam lawatan mereka ke markas Paris Saint-Germain (PSG) di Liga Champions pada Rabu, (7/9/2022) dini hari WIB.

Namun, skor 2-1 rasanya sudah cukup baik bagi Juventus yang di bursa transfer musim panas melakukan pergerakan transfer yang kacau balau.

Si Nonya Tua harus ditinggal oleh deretan penggawa elitenya seperti Paulo Dybala, Matthijs de Ligt, Giorgio Chiellini, Arhur Melo, hingga Denis Zakaria.

Baca juga: Ragam Komentar atas Kekalahan Juventus dari PSG di Liga Champions, Del Piero & Capello Buka Suara

Pelatih Juventus Italia Massimiliano Allegri (kiri) bereaksi dari pinggir lapangan selama pertandingan sepak bola leg pertama Grup H Liga Champions antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Juventus di Stadion Parc des Princes di Paris, pada 6 September 2022. (FRANCK FIFE / AFP)

Alih-alih mendatangkan pemain yang sepadan, Juventus justru merekrut Angel Di Maria yang sudah di usia uzur.

Bek yang diboyong dari Torino, Bremer pun belum teruji kemampuannya tampil di liga yang lebih elite.

Cederanya Federico Chiesa serta dua pemain anyar Juventus, Paul Pogba, dan Angel Di Maria juga membuat kepala Allegri pening bukan main.

Saat menghadapi PSG, Allegri yang biasa bermain dengan 4-3-3 pun mengubah taktiknya menjadi 3-5-2 dengan menduetkan Milik dan Vlahovic di lini depan.

Hasilnya pun tak buruk-buruk amat meski harus menelan kekalahan.

Juventus mampu mengimbangi permainan PSG yang diisi oleh nama-nama mentereng.

12 tendangan mampu diciptakan Dusan Vlahovic dan kolega, empat diantaranya mengarah ke gawang yang dijaga Gianluigi Donnarumma.

Meski di babak pertama harus tertinggal dua gol, Si Nyonya Tua bisa saja menyamakan kedudukan pada babak kedua jika lebih beruntung.

Bek Paris Saint-Germain asal Portugal Nuno Mendes (kiri) dan gelandang Juventus Kolombia Juan Cuadrado (kanan) berebut bola pada pertandingan sepak bola leg pertama Grup H Liga Champions antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Juventus di Parc des Princes Stadion di Paris, pada 6 September 2022. (FRANCK FIFE / AFP)

Sang juru taktik, Massimiliano Allegri pun mengakui bahwa timnya sudah bermain cukup baik, masalah terletak pada finishing penggawanya.

“Kami menunjukkan permainan yang bagus, tapi kamu terlalu banyak membuang peluang, kami harus lebih jernih di menit-menit akhir,” ungkap Allegri dilansir dari Football Italia.

Pelatih asal Italia itu juga menambahkan, masuknya McKennie di babak kedua membuat serangan Si Nyonya Tua lebih hidup di babak kedua.

“Kami harus menciptakan lebih banyak peluang di sisi kiri, kami tidak melakukannya dengan cukup. Kami bisa saja berbahaya dalam situasi itu dengan McKennie melebar di sisi kanan."

Ya, apa yang ditunjukkan Allegri dengan skuad seadanya Juventus perlu mendapat pujian.

Dirinya bukan-lah pesulap yang mampu memberi impact positif dengan kedalaman skuad yang tak terlalu mentereng menghadapi tim sekelas PSG.

(Tribunnews.com/Deivor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini