TRIBUNNEWS.COM- Sempat dipuja-puji sebagai pemain masa depan Tottenham Hotspur, Marcus Edwards punya kesempatan untuk menunjukkan kenapa dirinya pernah disebut sebagai the Next Messi.
Peluang itu tersaji saat Sporting Lisbon menjamu Tottenham dalam pekan ke-2 Liga Champions grup D di Stadion Jose Alvalade, Lisbon, Selasa (13/9) malam nanti.
Sporting Lisbon dan Tottenham Hotspur dan Kedua tim sama-sama berlaga bermodal kemenangan di laga perdana.
Pasukan asuhan Ruben Amorim menggilas Eintracht Frankfurt 3-0. Sedang pasukan asuhan Antonio Conte mengalahkan sepuluh pemain Marseille 2-0.
Edwards menjadi bintang dalam kemenangan Sporting. Winger asal Inggris berusia 23 tahun ini menandai debut di Liga Champions dengan gol pertamanya di kompetisi tersebut.
Baca juga: Liga Champions, Tottenham vs Marseille - Pujian Harry Kane untuk Richarlison, Dia Bilang Begini
Dia juga memberikan assist untuk mengingatkan Tottenham tentang bakat yang secara singkat membawanya menjadi bintang muda paling cemerlang di klub Liga Premier.
Edwards telah menempuh jalan yang panjang dan berliku untuk sampai di Liga Champions.
Lahir di pinggiran kota London utara, Enfield, Edwards bermimpi bermain untuk Tottenham yang markasnya hanya beberapa kilometer dari rumahnya.
Ambisi itu terpenuhi ketika dia bergabung dengan akademi muda klub, dan melakukan debutnya sebagai pemain pengganti dalam pertandingan Piala Liga melawan Gillingham pada 2016.
Aksi flamboyan Edwards membuat bos Tottenham saat itu, Mauricio Pochettino terpincut. Dan tak ragu membandingkannya dengan Lionel Messi.
“Kualitasnya, penampilannya, tubuhnya dan cara dia bermain, sedikit mengingatkan kita kepada Messi,” kata Pochettino saat itu.
Sayang, karier Edwards sempat mandek gara-gara cedera pergelangan kaki serius. Hidupnya berubah setelah itu. Dipinjamkan ke Norwich Loan, dan Excelsior, dan akhirnya dilepas Spurs setelah kontraknya habis, tanpa pernah bermain di Liga Primer satu kali pun.
Impian menjadi pemain masa depan The lilywhite tak menjadi kenyataan. Dia pun kemudian berkiprah di Vitória de Guimarães, dan kemudian Sporting CP sampai sekarang.
Tapi kini, si "anak hilang" berbalik menjadi ancaman utama Spurs. Bertandem dengan Francisco Trincao, dan Pote dalam formasi 3-4-2-1 mereka siap mengobrak-abrik pertahanan Spurs.