TRIBUNNEWS.COM- Setelah tampil mengejutkan dengan menggebuk Chelsea 1-0 pada laga pembuka Liga Champions pekan lalu, Dinamo Zagreb kini menargetkan kejutan berikutnya saat mendatangi markas AC Milan, Stadion San Siro dalam pekan kedua Liga Champions Grup E, Rabu (14/9) malam nanti.
Saat melawan Chelsea, Dinamo Zagreb hanya menguasai 31,8 persen penguasaan bola -- terendah dari tim mana pun yang tampil di laga pembuka lalu.
Dinamo Zagreb juga hanya melepaskan dua tendangan akurat ke gawang, dari enam kali percobaan.
Namun, salah satu dari enam kali upaya itu membuahkan hasil dari tendangan sepatu Mislav Orsic.
Gaya permainan Dinamo yang defensif, dan mengandalkan serangan balik, pastinya sudah dipelajari benar pelatih Milan, Stefano Pioli.
AC Milan sendiri, di sisi lain susah payah bermain imbang 1-1 kontra Salzburg.
Baca juga: Sorotan AC Milan vs Dinamo Zagreb di Liga Champions: Origi & Rebic Absen, Rossoneri Krisis Striker
Mereka bahkan sempat tertinggal 1-0 lewat gol Noah Okafor di menit ke-28, sebelum disamakan Alexis Saelemaekers di menit ke-40.
Persaingan di grup E kini sangat sengit.
Keempat tim sama-sama punya peluang setara untuk lolos. Karena itulah, Rossoneri dituntut untuk menang di laga ini untuk membuka peluang lebih lebar.
Dan Rossoneri punya modal cukup bagus. Pasukan asuhan Stefano Pioli telah menikmati kemenangan beruntun selama dua minggu terakhir di Serie A.
Setelah mengalahkan Inter Milan 3-2, Rossoneri kemudian susah payah menggebuk Sampdoria 1-2 dengan sepuluh pemain. Rafael Lao diusir di awal babak kedua.
Dengan absennya kekuatan pendorong dari sayap kiri, striker veteran Olivier Giroud malah melangkah untuk menyelamatkan tiga poin dengan membawa pulang penalti dan membantu rekan satu timnya bertahan sampai peluit akhir untuk kemenangan 2-1.
Giroud bakal kembali jadi andalan lini depan Milan malam nanti.
Terlebih, dua ujung tombak lain Zlatan Ibrahimovic, dan Divock Origi masih belum bisa bermain karena cedera.