TRIBUNNEWS.COM - Perjalanan Inter Milan di Liga Italia musim ini bak sebuah roller coaster.
Pasalnya dari tujuh laga yang sudah dijalani, Inter Milan mendapat hasil yang kurang stabil.
Tiga kekalahan menghiasi rapor Inter Milan sejauh ini di Liga Italia.
Baca juga: Hasil Akhir Udinese vs Inter Milan: Diberondong 3 Gol, Nerazzurri Gagal Naik Peringkat
Rentetan kekalahan tersebut tak selalu datang dari tim-tim besar tradisional Negeri Pizza.
AC Milan, Lazio dan Udinese bergiliran memberikan luka kepada Nerazzurri.
Tim asal kota Milan ini patut bersyukur di tengah tiga hasil minor tersebut.
Mereka cuma tercecer lima poin dari Napoli yang saat ini menguasai tampuk pimpinan klasemen sementara.
Meski demikian, hasil-hasil minor tersebut membuat posisi Simone Inzaghi di kursi pelatih kian memanas.
Ditambah lagi ada beberapa pelatih top yang saat ini sedang menganggur.
Risiko pemecatan jelas selalu ada di depan Simone Inzaghi.
Jika tim milik Steven Zhang melalukan pemecatan, ada tiga pelatih potensial yang bisa digaet.
Nama pertama yang menjadi favorit adalah Mauricio Pochettino.
Kedatangan Poch di kota Milan akan menambah warna tersendiri di skuad Inter Milan.
Visi Poch yang gemar bekerja sama dengan para pemain muda akan menjadi bonus tambahan bagi Nerazzurri.
Ia bisa memberikan upgrade kepada para pemain muda tim yang masih kalah saing dengan penggawa senior.
Di sisi lain, Thomas Tuchel juga tak boleh dicoret.
Pelatih asal Jerman ini jelas menawarkan visi mentereng nantinya.
Ia mampu menyulap Chelsea dari tim yang berkutat di zona degradasi menjadi peraih Liga Champions.
Thomas Tuchel bisa saja mengulang cerita indah itu lagi kala menukangi Inter Milan.
Nama terakhir yang menjadi kuda hitam adalah Claudio Ranieri.
Claudio Ranieri memiliki keunggulan dalam hal pengalaman.
Ia pernah berada di hampir semua kondisi tim.
Mulai dari menukangi tim besar hingga klub yang terseok di zona merah pernah ia alami.
Mengubah Nerazzurri yang penuh bintang menjadi berprestasi lagi bukan hal mustahil bagi seorang Claudio Ranieri.
(Tribunnews.com/Guruh)