TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Arema FC, Javier Roca, memilih legowo dengan komposisi timnya yang tergolong anti mainstream di pentas BRI Liga 1 2022.
Javier Rocamerasa yang membuat Arema FC anti mainstream lantaran tak memiliki sosok playmaker asing.
Bagi pelatih berkebangsaan Chile ini, Arema FC membutuhkan sosok pengatur serangan yang kualitasnya benar-benar mumpuni.
Penampilan Arema FC di pentas BRI Liga 1 2022 memasuki pekan 11 jauh dari kata memuaskan.
Baca juga: Rapor 4 Bomber Timnas Indonesia Lawan Curacao: Striker Arema FC Masih Ompong di BRI Liga 1 2022
Saat ini klub kesayangan Aremania tersebut terdampar di peringkat sembilan klasemen BRI Liga 1 2022.
Mereka mengemas 14 poin, hasil dari empat kemenangan, dua imbang dan empat kekalahan.
Hasil mengecewakan tersebut sudah memakan 'korban'. Adalah dipecatnya Eduardo Almeida dari kursi pelatih yang kemudian digantikan Javier Roca.
Mantan juru taktik Persik Kediri ini diharapkan bisa membawa kembali Singo Edan ke habitatnya sebagai tim papan atas untuk bersaing dalam perebutan gelar juara.
Padahal jika merujuk kepada komposisi skuat, Arema FC dapat disebut sebagai tim bertabur bintang. Los Galacticos Indonesia layak disematkan kepada tim kesayangan Aremania ini.
Jika berbicara stok playmaker, Singo Edan memiliki dua pemain yang bisa menjadi andalan. Bahkan namanya tergolong mentereng di kancah sepak bola Indonesia.
Kedua pemain yang dimaksud adalah Gian Zola dan Evan Dimas.
Sejauh ini, Zola cenderung menjadi pilihan utama Roca ketimbang Evan Dimas.
Lantas bagaimana sikap Javier Roca menyoal kelemahan skuatnya tersebut?
"Soal playmaker, pertama memang semua tim butuh Playmaker, tapi saya datang dengan skema yang ada," kata Javier Roca, dikutip dari Surya Malang.
Roca tak mau mengambil pusing dengan kondisinya saat ini yang dinilai masih membutuhkan satu kepingan puzzle lagi.
"Saya maksimalkan yang ada, seperti Zola dan Evan Dimas di posisi seperti itu bisa membangun serangan, kami maksimalkan yang ada dulu," jelasnya.
Arema FC baru bisa menuruti keinginan pelatihnya tersebut pada bursa transfer untuk putaran kedua musim BRI Liga 1 2022.
Secara garis besar, Roca memilih legowo dengan Arema FC yang anti mainstream.
Alasan disebut beda dari kontestan lainnya, lantaran skuat Singo Edan tak mengandalkan sosok playmaker asing.
Hal tersebut sudah terjadi sejak era kepemimpinan Eduardo Almeida.
Maklum, di kancah sepak bola Indonesia, sosok pangatur serangan asing merupakan slot yang tak bisa dihapus.
Mayoritas tim-tim Liga 1 mengandalkan talenta asing untuk mengisi posisi striker, playmaker maupun bek.
(Tribunnews.com/Giri)(SuryaMalang/Dya Ayu)