TRIBUNNEWS.COM - Thailand akan berstatus sebagai juara bertahan saat berkompetisi di ajang Piala AFF 2022 yang digelar akhir tahun ini.
Sebagai juara bertahan, Thailand tentu harus berjuang lebih keras lagi untuk bisa mempertahankan gelar yang sudah mereka raih pada edisi terakhir.
Hanya saja bukan perkara mudah bagi Thailand untuk mewujudkan hal tersebut lantaran ada faktor internal dan eksternal yang memengaruhinya.
Baca juga: Timnas Indonesia vs Curacao di Stadion Pakansari, Media Vietnam Beri Sindiran Tajam ke PSSI
Dari sisi internal sendiri, gonjang-ganjing kehadiran Chanathip Songkrasin tentu membuat Thailand dilanda kegalauan.
Chanathip yang saat ini menikmati karier bersama Kawasaki Frontale sempat secara terang-terangan akan absen membela Thailand di Piala AFF 2022.
Jika hal itu terjadi, maka Thailand akan kehilangan separuh kekuatannya jika bermain tanpa Chanathip.
Ketidakhadiran Chantahip tentu akan sangat dirindukan Thailand, lantaran peran vital yang ia miliki di skuat timnya tersebut.
Raihan penghargaan sebanyak tiga kali sebagai pemain terbaik AFF menjadi bukti peran krusial Chanathip selama membela Timnas Thailand.
Alhasil jika Chanathip absen, maka Mano Polking selaku pelatih Thailand harus memutar otak untuk mengakali absennya pemain mungil timnya tersebut.
Dilansir Soha, Polking bahkan sampai menelepon Chanathip untuk menanyakan ketersediannya untuk membela Thailand di ajng Piala AFF 2022 mendatang.
Polking juga menelepon pemain Thailand lainnya yang saat ini berkarier di Negeri Samurai, Supachok.
Jika tak diperkuat dua pemain andalannya tersebut, tentu asa Thailand untuk mempertahankan gelar juara Piala AFF akan terasa lebih sulit pada edisi kali ini.
Ancaman Nyata Teror Timnas Indonesia di Piala AFF 2022
Dari sisi eksternal, performa menjanjikan yang diperlihatkan Timnas Indonesia sejak dibesut Shin Tae-yong menjadi ancaman Thailand.