TRIBUNNEWS.COM - Kompetisi Liga Italia kerapkali diremehkan oleh berbagai pihak lantaran dianggap memainkan sepak bola negatif alias bertahan.
Tak hanya itu, prestasi tim-tim sepak bola Italia juga masih pasang surut ketika berkompetisi di Liga Eropa, terutama Liga Champions.
Berbagai hal itulah yang akhirnya membuat kompetisi Liga Italia tak jauh dari sorotan tajam setiap pekannya.
Hal itulah yang coba dikomentari oleh salah satu pilar andalan AC Milan di lini belakang, Pierre Kalulu.
Baca juga: Degradasi Performa Inter Milan, Kepala Batu Simone Inzaghi, Peran Barella & Calhanoglu
Kalulu mencoba membongkar akar permasalahan mengapa kompetisi Liga Italia kerapkali diremehkan.
Salah satunya yakni perihal sepak bola Italia yang masih memiliki citra bermain secara defensif.
Permainan gaya catenaccio seakan telah melekat sepenuhnya jika seseorang membicarakan soal Liga Italia.
Pandangan sepak bola negatif akhirnya membuat Liga Italia seringkali dianggap remeh.
Hal itulah yang dianggap salah kaprah oleh Kalulu yang saat menjadi rekan duet bagi Fikayo Tomori di lini belakang AC Milan.
"Liga Italia kerapkali diremehkan, ketika berada di Prancis, orang masih percaya bahwa sepak bola di sini hanya mengandalkan catenaccio saja," ujar Kalulu dilansir Sempre Milan.
"Justru sebaliknya, semua tim yang membangun permainan dari belakang, memberikan tekanan di seluruh lapangan, berpotensi akan bermain keras secara fisik," tambahnya.
"Di sini ada tingkat teknis dan taktis yang tinggi dan persaingan yang kejam pula,"
"Dengan enam atau tujuh laga dengan level tinggi selalu dimainkan melawan tim rival," tukasnya.
Berkaca dari pernyataan di atas, Kalulu seakan berpandangan bahwa ada pemahaman yang keliru jika seseorang meremehkan kompetisi Liga Italia.