TRIBUNNEWS.COM - Kemenangan besar Timnas U17 Indonesia atas Guam di Kualifikasi Piala Asia U17 2023 hadir di tengah suasana berkabung publik sepak bola tanah air
Pasalnya, kemenangan 14-0 Timnas U17 Indonesia atas Guam terjadi selepas insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Meski Timnas Indonesia menang besar dalam laga tersebut, tetapi para pemain tak merayakan hasil dan gol-gol mereka dengan sewajarnya.
Baca juga: Imbas Tragedi Kanjuruhan, Kompetisi Liga 2 Juga Dihentikan, Timnas Tanding Digelar Tanpa Penonton
Maksudnya, tak ada selebrasi berlebihan dari para pemain dan ofisial menanggapi gol dan kemenangan yang diraih.
Hal itu rupanya menjadi salah satu bentuk penghormatan anggota Timnas U17 Indonesia kepada korban insiden di Kanjuruhan.
Selain itu, hal tersebut juga menjadi penghormatan di tengah suasana berkabung publik sepak bola Indonesia.
Menurut pemain Garuda Muda, Arkhan Kaka, sudah ada kesepakatan di dalam tim agar tak merayakan gol dan kemenangan secara berlebihan.
"Untuk selebrasi, coach Bima Sakti dan pelatih lainnya sudah janjian," ungkap Arkhan dikutip dari BolaSport.
"Karena sedang berduka, jadi kami selebrasi sewajarnya saja."
"Untuk menghormati korban dan berterima kasih kepada Tuhan yang memberikan kemenangan," sambungnya.
Di sisi lain, kemenangan besar Garuda Muda atas Guam membuat mereka sementara berada di posisi kedua klasemen Grup B.
Timnas U17 Indonesia satu tingkat di bawah Uni Emirat Arab yang sudah mengoleksi enam poin.
Sedangkan Malaysia membuntuti di peringkat ketiga dengan tiga poin.
Sementara itu, Palestina berada di peringkat keempat.
Guam berada di dadsar klasemen dengan 0 poin.
Selain itu, Guam juga sudah kebobolan 23 gol.
(Tribunnews.com/Guruh) (BolaSport.com/Abdul Rohman)