Terlebih, Indra Sjafri pernah mempersembahkan sejumlah prestasi membanggakan bagi Timnas Indonesia.
Trofi Juara Piala AFF U-22 2019 di Kamboja dan medali perak SEA Games 2019 menjadi beberapa catatan apik pelatih yang dikenal juga senang bekerja dengan pemain-pemain muda ini.
Bima Sakti
Sosok Bima Sakti juga bisa menjadi bagian dari solusi local pride.
Bima Sakti sempat jadi arsitek Timnas Indonesia level senior di ajang Piala AFF 2018.
Saat mengampu Timnas Indonesia level U-17, Bima Sakti mempersembahkan gelar Piala AFF U-16 2022.
Pengalaman pahit gagal membawa Timnas U-17 Indonesia lolos ke Piala Asia U-17 2023 bisa jadi pelajaran berharga bagi Bima Sakti dalam mengelola manajemen pemain di Timnas pada jang berikutnya.
Meski begitu, Bima Sakti pernah mengutarakan niatnya untuk fokus pada Timnas Indonesia level usia U-17.
Dia juga mengutarakan keengganannya untuk menangani Timnas U-23 Indonesia di ajang SEA Games 2023.
Fakhri Husaini
Untul label 'Local Pride', nama Fakhri Husaini boleh jadi menjadi sosok yang paling mencuat di antara kandidat lain.
Dia pernah menangani Timnas Indonesia untuk level usia U-14 hingga U-19.
Ciri khas pelatih yang kini non-job seusai melepaskan jabatannya sebagai head coach Persela Lamongan di Liga 2 2022, adalah filosofinya yang cenderung menghindari naturalisasi.
Perspektifnya ini yang kemudian ramai menjadi bahasan di media sosial dalam gaungan 'local pride'.
Sebagai catatan, pelatih berusia 57 tahun ini pernah menangani timnas Indonesia U-14 pada 2014, timnas Indonesia U-16 pada 2014 hingga 2018, dan timnas Indonesia U-19 pada 2019. (oln/*/)