News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Ikuti Saran FIFA, Bagaimana Jika BRI Liga 1 Gunakan VAR?

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bek tengah PSM Makassar, Yuran Fernandes (depan, kanan) memberikan jempol ke arah bek tengah Persis Solo, Jaimerson Xavier (bawah) yang tergeletak di lapangan usai keduanya berduel saat perebutan bola dalam laga pekan ke-11 BRI Liga 1 2022/2023 antara Persis Solo versus PSM Makassar di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (29/9/2022) sore. Laga tersebut berakhir imbang dengan skor 1-1 (1-1). Dengan hasil tersebut, PSM Makassar menjadi satu-satunya tim Liga 1 yang belum terkalahkan hingga pekan ke-11 musim ini. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD NURSINA

TRIBUNNEWS.COM - Kedatangan FIFA di Indonesia bertujuan untuk mereparasi BRI Liga 1 yang selama ini digelar carut marut.

Tragedi Kanjuruhan menjadi contoh bagaimana tidak profesionalnya kualitas Liga di Indonesia hingga membuat FIFA turun tangan.

FIFA ingin memperbaiki wajah sepakbola Indonesia setelah Tragedi Kanjuruhan yang membuat Liga Indonesia dipandang negatif oleh dunia.

Baca juga: Liga 1: Hanno Behrens Bilang Suporter Harus Saling Baik Satu Sama Lain

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden FIFA Gianni Infantino di Istana, Selasa (18/10/2022). (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

Mulai dari kualitas stadion, peraturan penyelenggaraan pertandingan, hingga penggunaan VAR di BRI Liga 1 menjadi saran yang ditekankan FIFA untuk mereparasi kualitas liga.

Penggunan video assistant referee (VAR) menjadi hal yang patut untuk disorot.

VAR diciptakan untuk mengurangi keputusan-keputusan wasit yang dianggap kontroversial, terutama terkait dengan offside, handball, penalti, atau pelanggaran yang terlewat.

Penggunaan VAR merupakan metode yang pertama kali diimplemantasikan FIFA pada Piala Dunia 2018 di Rusia dan terus digunakan hingga sekarang, baik di sepak bola asia ataupun eropa.

Adanya VAR jelas dapat membantu kinerja tiga wasit dilapangan agar mampu memimpin jalannya pertandingan dengan adil dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Jika membandingkan dengan liga tetangga di Asean, jelas Indonesia telah tertinggal.

Thailand, Vietnam, dan Malaysia, ketiga liga di negara tersebut sudah menggunakan teknologi VAR sejak lama.

Meskipun banyak terjadi kendala hingga beberapa kali berakibat pada pembatalan.

Namun setidaknya, keinginan untuk memperbaiki kualitas wasit dan liga terpancar dari federasi mereka yang begitu antusias dengan menerapkan teknologi VAR.

Video assistant referee (VAR) akan membantu wasit di lapangan dalam memutuskan sesuatu yang tak terlihat. (FIFA.COM)

Baca juga: Thomas Doll Beri Kode Persija Ujicoba Lawan Klub Liga 1, Berharap Persib Tapi Tidak Mungkin

PSSI sebagai federasi yang berwenang sebenarnya telah membeberkan rencana untuk menerapkan teknologi VAR di Liga Indonesia sejak musim 2020/2021.

Namun, dilansir dari laman resmi PSSI, rencana tersebut dibatalkan dengan alasan kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki oleh PSSI.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini