News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Steven Gerrard, Aston Villa, dan Identitas Pecundang Pelatih Lokal Liga Inggris

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Reaksi pelatih kepala Aston Villa Inggris Steven Gerrard sebelum pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Aston Villa di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 22 Mei 2022. (Photo by Oli SCARFF / AFP)

Saat itu, Liga teratas di Negeri Ratu Elizabeth berhasil dimenangkan oleh Leeds United yang dinahkodai oleh juru taktik lokal bernama, Howard Wilkinson.

Liga nomor satu di Inggris masih bernama First Division, barulah di musim 1992/1993 Liga Primer Inggris mulai digelar.

Dan setelahnya, tak ada lagi pelatih lokal di sana yang berhasil meraih kejayaan.

Sebenarnya, asa untuk menghadirkan pelatih lokal hebat pernah terlahir dalam diri Frank Lampard.

Di musim 2019/2020, pelatih muda berusia 43 tahun tersebut dipercaya untuk menukangi bekas tim yang membesarkan namanya, Chelsea.

Musim pertamanya bersama Chelsea berjalan begitu meyakinkan, ia berhasil membawa The Blues untuk finish di peringkat empat klasemen Liga Inggris.

Ia juga menjadi pelopor tim yang berkandang di Stamford tersebut untuk mengorbitkan pemain-pemain muda.

Ekspresi manajer Everton asal Inggris, Frank Lampard dalam laga lanjutan Liga Inggris antara Tottenham Hotspur melawan Everton di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, Selasa (8/3/2022) dini hari WIB. Spurs membantai tamunya dengan skor 5-0 (3-0). AFP/BEN STANSALL (AFP/BEN STANSALL)

Baca juga: Jadwal Liga Inggris Pekan 12, Darwin Nunez Tumpuan Liverpool, Man United Tinggal Ronaldo

Nama-nama seperti Mason Mount, Tammy Abraham, dan Fikayo Tomori adalah deretan pemain muda yang ia bawa pulang dari masa peminjaman untuk mendapatkan tempat mengisi skuat inti The Blues.

Debut Lampard yang meyakinkan tersebut, membuat Roman Abrahamovic semakin percaya dengannya.

Untuk menaungi Liga Primer Inggris musim 2020/2021, Abrahamovic menggelontorkan dana sebesar 200 juta euro atau sekitar 3,2 triliun rupiah sebagai modal belanja pelatih asal Inggris itu.

Namun, hal tersebut justru menjadi bencana untuk Lampard.

Nama-nama besar yang ia boyong tak mampu ia kombinasikan dengan skuat muda miliknya.

Alhasil, Chelsea dibawanya tercecer di papan tengah Liga Inggris hingga pekan ke-13.

Kondisi tersebut membuat Abrahamovic geram dan memecatnya pada bulan Januari untuk digantikan oleh juru taktik asal Jerman, Thomas Tuchel.

Dipecatnya Frank Lampard membuat asa untuk pelatih lokal dapat membawa pulang gelar Liga Inggris pun pupus.

(Tribunnews.com/Deivor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini