Mereka tampak lebih padu, serta kokoh daripada yang pernah mereka miliki dengan Ronaldo berada di dalamnya.
Kombinasi Casemiro, Bruno Fernandes, dan Christian Eriksen di lini tengah benar-benar solid.
Tak heran, United mendominasi penguasaan bola 52 persen, dan melepaskan 13 tendangan mengarah ke gawang, dengan enam di antaranya akurat.
Namun, United banyak membuang peluang emas.
Hal inilah yang berpotensi jadi sasaran para warganet gara-gara Ten Hag tak memainkan Ronaldo.
Sialnya lagi, menit ke-87 United mendapat petaka. Ini terjadi gara-gara pelanggaran tidak perlu Scott McTominay terhadap Armando Broja di kotak penalti.
Tominay sendiri baru masuk menit ke-80 menggantikan Eriksen. Jorginho yang jadi eksekutor, sukses melaksanakan misinya yang membawa The Blues unggul 1-0.
Tapi United menolak untuk menyerah.
Ten Hag harus diberi banyak pujian untuk itu, untuk membangun rasa kebersamaan dan kolektivisme di United yang sudah lama tidak ada, untuk menghilangkan individualisme, untuk memulihkan semangat tim.
"Kami menunjukkan ketangguhan," kata Ten Hag kemudian. “Itulah yang Casemiro, antara lain, bawa ke dalam tim ini.”
Jadi United terus menekan. Dan akhirnya, saat waktu hampir habis, Casemiro, man of the match, masuk ke kotak penalti.
Dia berada dalam posisi yang tepat untuk menyambut umpan lambung dari Luke Shaw. Bola hasil sundulannya melambung ke tiang jauh.
Kiper The Blues, Kepa Arrizabalaga berusaha menepis bola.
Bola berhasil digapai, tapi tak cukup kuat menahan hingga bola tetap melewati garis gawang. Teknologi Hawk-Eye memastikan bahwa bola itu memang melewati garis.