News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Sorotan Liga Champions: Mengapa Jadwal UCL Digelar saat Jam Tidur di Indonesia?

Penulis: deivor ismanto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain depan Barcelona asal Polandia, Robert Lewandowski, mencetak gol ketiga timnya selama pertandingan sepak bola babak pertama Liga Champions UEFA, grup C, antara FC Barcelona dan Inter Milan di stadion Camp Nou di Barcelona pada 12 Oktober 2022.

Ketika di Eropa masih berada di jam 21:00, maka Amerika Serikat sudah memasuki jam makan siang atau pukul 12.00.

Pemain depan Napoli Giacomo Raspadori (kedua dari kanan) merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol pada pertandingan Grup A Liga Champions melawan Ajax di Stadion Diego Armando Maradona pada 12 Oktober 2022. (Filippo MONTEFORTE / AFP)

Baca juga: 3 Pemain Cetak 5 Gol : Mo Salah, Haaland, Lewandowski Topskorer Sementara Liga Champions Musim Ini

Hal tersebut membuat para warga di sana dapat menonton Liga Champions di jam istirahat kerja dan sekolah.

Selain untuk memanjakan para penggemar sepak bola di sana, penerapan waktu kick off tersebut juga untuk kepentingan komersil pemegang hak siar.

Waktu kick off tersebut dirasa menjadi waktu yang pas untuk menjadi jadwal tetap pertandingan Liga Champions dimulai.

Lantaran, selama bertahun-tahun para pemegang hak siar televisi ataupun layangan streaming selalu meraup untung yang menggiurkan.

Waktu ideal untuk para pekerja dan pelajar di sana

Penerapan waktu kick off Liga Champions juga dibuat untuk menghargai para warga yang sedeng bekerja dan menuntut ilmu.

Malam hari adalah waktu bagi para warga di sana untuk beristirahat dan mencari hiburan, salah satunya adalah dengan datang ke stadion untuk menyaksikan tim kesayangan mereka bertanding.

Faktanya, memang sangat jarang bagi warga di sana untuk membolos atau mengambil cuti hanya untuk menyaksikan pertandingan sepak bola.

Para petinggil UCL mengsiasati hal tersebut dengan memberi kesempatan dan kenyamanan bagi mereka untuk memberikan hiburan berupa pertandingan sepak bola.

Itulah yang menjadi alasan, sangat jarang kita melihat ada bangku yang kosong di stadion saat pertandingan Liga Champions.

Baik untuk tim tuan rumah ataupun tim tamu, selalu ada para suporter yang datang ke stadion untuk memberi dukungan kepada tim kesayangan mereka.

Ultras-ultras di eropa memang tak kalah fanatiknya dengan di Indonesia, mereka rela merogoh kocek kerja mingguan, menyisihkan uang saku, hingga menjual barang berharganya hanya untuk menyaksikan pertandingan sepak bola.

Fans Liverpool dan Borussia Dortmund (www.irishmirror.ie)

Baca juga: Prediksi Liga Champions Benfica vs Juventus: Tugas Trio Milko Jegal Laju si Elang ke 16 Besar

Walaupun untuk para penonton di asia tenggara khususnya Indonesia dirugikan dengan waktu kick off tersebut, namun antusiasme para pecinta sepakbola di sini dapat dikatakan begitu tinggi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini