Padahal di leg pertama Barcelona mampu unggul 4-1 melawan Roma, namun kedigdayaan i Giallorossi mampu membuat tim ibu kota tersebut comeback di leg kedua dengan skor 3-0.
Belum move on dari kekalahan menyakitkan melawan AS Roma, Barcelona kembali terkena comeback di musim selanjutnya.
Baca juga: Hiu Gagal Berdatangan di Liga Eropa, Peluang Juventus dan Barcelona Menguat
Bermodal tiga gol saat bermain di Camp Nou menghadapi Liverpool, Blaugrana justru keok saat bertandang ke kandang The Reds, Anfield.
Barcelona terbantai dengan skor empat gol tanpa balas dan harus merelakan satu tempat di babak final kepada Liverpool.
Dua kekalahan secara mengejutkan, dalam kurun waktu dua tahun beruntun membuat Barcelona mulai dipandang sebelah mata.
Apalagi setelah mereka menelan kekalahan memalukan 8-2 dari Bayern Munchen di babak perempat final Liga Champions tahun 2020.
Pahitnya lagi, pembelian pemain yang dilakukan Barcelona tak pernah mencapai kata berhasil, justru dana ratusan juta dollar yang mereka gelontorkan berakhir sia-sia.
Bencana Barcelona
Para pemain yang mereka beli dengan harga selangit tak mampu memberi kontribusi maksimal untuk Blaugrana.
Padahal, pemain-pemain yang Barcelona beli bukanlah nama sembarangan, mereka berhasil tampil impresif di tim sebelumnya, namun saat membela Barcelona kemampuan terbaik mereka justru terkubur.
Sebut saja, Philippe Coutinho, Ousmane Dembele, Malcom, sampai Antoine Griezmann.
Nama yang disebutkan terakhir tak mampu memberi kontribusi maksimal untuk Barcelona dan memilih hengkang ke tim lamanya, Atletico Madrid.
Sedangkan Philippe Coutinho dan Ousmane Dembele lebih banyak menghabiskan waktunya di Blaugrana di ruang perawatan.
Nama yang disebutkan pertama dipinjamkan menuju Aston Villa, sedangkan Dembele yang meminta gaji tinggi gagal dijual Barcelona di bursa transfer lalu.