News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kongres Luar Biasa PSSI

Profil Iwan Bule, Ketua Umum PSSI yang Umumkan Percepatan Kongres Luar Biasa

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan usai dimintai keterangan oleh Komnas HAM di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Komnas HAM meminta keterangan PSSI dan pihak penyelenggara siaran pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang berlangsung pada 1 Oktober 2022 itu untuk proses pemantauan dan penyelidikan atas kasus Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Belakangan, PSSI mengumumkan percepatan KOngres Luar Biasa yang berpotensi melengserkan Iwan Bule dari posisi Ketua Umum PSSI.

Profil Iwan Bule, Ketua Umum PSSI yang Umumkan Percepatan Kongres Luar Biasa

TRIBUNNEWS.COM - PSSI melalui Ketua Umum Mochamad Iriawan, mengumumkan federasi sepakbola nasional itu memutuskan segera melakukan Kongres Luar Biasa (KLB). 

Hal ini berarti, Iwan Bule, sapaan Mochamad Iriawan, mengumumkan sendiri proses yang berpotensi melengserkan dirinya dari posisi ketua Umum PSSI

Hal itu disampaikan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, setelah menggelar rapat Exco di kantor PSSI, Jakarta, pada Jumat (28/10/2022). 

Baca juga: PSSI Percepat Kongres Luar Biasa, Kirim Surat ke FIFA, Iwan Bule Lengser? STY dan Timnas Terimbas?

Baca juga: Sederet Pelatih Calon Pengganti Shin Tae-yong Menyusul Rekomendasi TGIPF Minta Iwan Bule Mundur

Rapat yang digelar sejak pukul 19.00 WIB hingga 22.45 WIB dan dihadiri oleh 12 anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI memutuskan bahwa KLB akan digelar secepatnya. 

"Memutuskan untuk mempercepat kongres biasa pemilihan melalui mekanisme kongres luar biasa sesuai tahapan aturan organisasi," kata Mochamad Iriawan dalam video di Youtube PSSI.

Mochamad Iriawan mengatakan bahwa KLB dapat dilaksanakan apabila sekurang-kurangnya 2/3 delegasi (voter) yang mewakili anggota PSSI mengajukan permintaan secara tertulis. 

Hal itu tertuang dalam Pasal 34 ayat 2 statuta PSSI.

Setelahnya, PSSI akan melakukan tahapan verifikasi dan KLB bisa digelar dalam jangku waktu selambat-lambatnya tiga bulan setelah proses verifikasi selesai. 

Baca juga: Pengurus Tak Ada yang Mundur, Kok PSSI Gelar Kongres Luar Biasa? Pengamat: FIFA Pasti Menolak

Ketua PSSI Mochamad Iriawan dan para Exco PSSI mengumumkan PSSI segera mempercepat Kongres Luar Biasa.

Akan tetapi, PSSI memutuskan untuk mempercepat KLB setelah mendapat surat dari dua anggotanya yaitu Persis dan Persebaya.

"Exco PSSI memutuskan mempercepat KLB pemilihan dengan memperhatikan surat yang dikirim oleh dua anggotanya dikarenakan Exco PSSI tidak ingin terjadi perpecahan di antara para anggotanya dan karena Exco PSSI adalah mandataris yang dipilih oleh delegasi (voter) yang mewakili anggota PSSI," ujar Iriawan. 

Tahapan KLB pun akan dimulai dengan mengirimkan surat pemberitahuan kepada FIFA berisi usulan kongres. 

"Tahapan KLB akan kami mulai dari berkirim surat pemberitahuan kepada FIFA berisi usulan kongres. Surat pemberitahuan kepada FIFA akan kami sebarluaskan kepada rekan-rekan media pada hari Senin tanggal 31 Oktober 2022," kata Iriawan. 

"Kami berharap keputusan ini dapat menjadi pertimbangan bagi para pemangku kepentingan. Kiranya dapat membantu diputarnya kembali kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 yang selama ini menjadi napas dan marwah sepak bola di tanah air," ujar Mochamad Iriawan.

Kongres Luar Biasa menjadi salah satu rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan. TGIPF meminta PSSI segera mengadakan KLB untuk memilih kepengurusan baru.

Dalam laporannya, TGIPF juga menilai Ketua Umum sekaligus jajaran Komite Eksekutif PSSI sepatutnya mundur sebagai bentuk pertanggung jawaban moral atas Tragedi Kanjuruhan yang telah merenggut 135 nyawa.

Profil Mochamad Iriawan alias Iwan Bule

Iwan Bule di Kongres Biasa PSSI 2020 (Media PSSI)

Mochamad Iriawan alias Iwan Bule terpilih menjadi Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 melalui Kongres Luar Biasa di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019).

Pada sesi pemilihan ketua umum, Mochamad Iriawan tercatat mendapat suara paling banyak dengan 82 suara dari 85 total pemegang hak suara.

Terpilihnya Mochamad Iriawan sekaligus menyingkirkan dua pesaingnya, yakni Arif Putra Wicaksono dan Rahim Soekasah.

Sedangkan sisanya 3 abstain dan satu voters Persis Solo tidak ikut election.

Dilansir BolaStylo.com dari laman resmi PSSI, pemungutan suara diikuti sebanyak 85 voters yang terdiri atas 18 klub Liga 1, 15 klub Liga 2 (Persis Solo tidak ikut), 16 klub Liga 3, asosiasi sepak bola wanita dan federasi futsal.

Sementara itu, sebelumnya tujuh calon lainnya sudah menyatakan mundur sebelum pemilihan berlangsung.

Mereka adalah Bernhard Limbong, Aven Hinelo, Benny Erwin, Fary Djemy Francis, Sarman, Vijaya Fitriyasa, dan Yesayas Oktavianus.

Setelah pemilihan Ketua Umum agenda dilanjutkan dengan memilih Wakil Ketua Umum dan anggota Komita Eksekutif PSSI.

Lulusan Akpol

Irjen Pol Mochamad Iriawan saat menjabat Kapolda Jabar

Menurut laporan Kompas yang dikutip BolaStylo, sebelum menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, Iwan Bule dikenal sebagai perwira tinggi Polri yang menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional sejak 8 Maret 2018.

Polisi berpangkat Komisaris Jendral (Komjen) ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1984.

Selama berkarier sebagai polisi, Iwan Bule lebih sering bertugas dalam bagian kriminal.

Kasus paling terkenal ditanganinya yaitu pembunuhan kontroversial Nasrudin Zulkarnaen yang melibatkan Ketua KPK, Antasari Azhar sebagai diduga pelakunya.

Kasus itu terjadi saat Iwan Bule menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berpangkat Komisaris Besar (Kombes) Polisi tahun 2008.

Selain itu, Iwan Bule juga pernah menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB), Kapolda Jawa Barat (Jabar), dan Kapolda Metro Jaya.

Bahkan Iwan Bule sempat menjalankan profesi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Barat menggantikan Iwa Karniwa sampai 5 September oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.

Hal tersebut dilakukan Tjahjo Kumolo untuk mengisi kekosongan jabatan yang terjadi di wilayah Jawa Barat sebelum akhirnya Ridwan Kamil resmi menduduki kursi petahana. (Farahdilla Puspa/Kompas.com/BolaStylo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PSSI Putuskan Percepat Gelar Kongres Luar Biasa"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini