Anggota TGIF Cium Kejanggalan Percepatan KLB PSSI, Ada Peluang Iwan Bule Kembali Maju Mencalon
TRIBUNNEWS.COM - Keputusan PSSI mempercepat Kongres Luar Biasa (KLB) direspons secara beragam oleh banyak pihak termasuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.
Dua anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Anton Sanjoyo dan Akmal Marhali, mengindikasikan ada yang janggal dari rencana Kongres Luar Biasa PSSI.
Atas kejanggalan itu, anggota TGIPF menilai publik perlu mengawal KLB PSSI yang hendak digulirkan, terlebih terdapat peluang Mochamad Iriawan mencalonkan diri lagi.
Baca juga: Umuh Muchtar Kaget Iwan Bule Umumkan KLB, Bos Persib Desak Anggota Exco PSSI Juga Harus Diganti
Baca juga: PSSI Percepat Kongres Luar Biasa, Kirim Surat ke FIFA, Iwan Bule Lengser? STY dan Timnas Terimbas?
PSSI baru-baru ini memenuhi tuntutan suporter dan pemerintah untuk menggelar Kongres Luar Biasa, seperti disampaikan Mochamad Iriawan pada Jumat (28/10/2022).
Mochamad Iriawan dengan nada tegang dan ditemani oleh anggota Exco menyatakan PSSI akan mempercepat KLB, yang sedianya baru digelar November 2023.
Dengan pernyataan itu, KLB PSSI untuk memilih ketua umum baru direncanakan digelar pada Januari 2023.
Meski begitu, pengurus teras PSSI yang dipimpin Iwan Bule belum juga melaksanakan rekomendasi pertama TGIPF terkait pertanggung jawaban Tragedi Kanjuruhan, yaitu mengundurkan diri.
Ketidakmauan turun jabatan itu bisa diartikan Iwan Bule, Iwan Budianto, beserta para Exco masih akan mengincar jabatan dalam KLB mendatang.
Baca juga: Jawab Soal Desakan Mundur, Iwan Bule Cerita Momen Anak-Istri Menangis Saat Dia 8 Hari di Malang
Baca juga: Pengurus Tak Ada yang Mundur, Kok PSSI Gelar Kongres Luar Biasa? Pengamat: FIFA Pasti Menolak
Dalam benak TGIPF, kemungkinan menuju arah sana harus dicegah sama sekali.
"Sekarang, problemnya ada tuntutan reformasi total, baik yang diminta TGIPF maupun masyarakat," ujar anggota TGIPF Anton Sanjoyo dikutip dari Kompas.id (30/10/2022).
"Reformasi total itu di antaranya mengganti semua Exco sekarang, kedua, menghapus semua statuta PSSI yang bertentangan dengan hukum negara," tegas Anton.
Baca juga: Respons Klub Liga 1 Soal Percepatan KLB PSSI, Ini Sikap Arema, Persebaya, Persis Solo, PSM Makassar
Baca juga: Alasan Sebenarnya Juragan 99 Mundur Sebagai Presiden Arema, Gilang Pramana: Saya Sudah Berikan Semua
Anggota TGIPF lainnya, Akmal Marhali, juga menyampaikan kecurigaan lantaran para pengurus PSSI tak ada yang mau mundur.
Dengan tetap bercokolnya nama-nama "pesakitan" itu, terdapat kemungkinan KLB akan dilangsungkan cuma formalitas untuk melanjutkan rezim sekarang.