Cerita Viking-The Jakmania Saling Rangkul di Jakarta: Tujuh Tahun Penantian dalam Ketakutan Berakhir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak pernah terpikirkan oleh Muhammad Akbar Rifaldi sebelumnya kalau bisa memakai atribut Persib di Jakarta.
Viking - sebutan pendukung Persib - akhirnya bisa pergi bebas menggunakan atribut tim kebanggaannya di Jakarta.
Viking dan The Jakmania memang memiliki rekam sejarah yang kurang baik. Keduanya sering terlibat kerusuhan satu sama lain, bahkan pernah merenggut korban jiwa.
Baca juga: Aremania, Bobotoh, Bonek, dan The Jakmania Bertemu di FGD, PSSI: Kita Akan Bersatu Lebih Banyak Lagi
Baca juga: Exco PSSI: Siapapun Pengurus PSSI Nanti, Shin Tae-yong Tetap Harus Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Memori itu lah yang lekat diingatan Akbar ketika ia harus nekat memberanikan dirinya keluar menggunakan atribut khas Maung Bandung - julukan Persib.
"Saya lahir di Bandung dan di rantauan Jakarta sudah tujuh tahun, dan dari SD sudah suka Persib, dan sekarang sampai tinggal di Jakarta masih suka nonton Persib," ujar Akbar saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (1/11/2022).
"Pengalaman tujuh tahun di Jakarta ya ada rasa takut kalau saya keluar pake baju Persib. Rasa takutnya memang lama banget, dari tujuh tahun itu. Takutnya ketemu anak The Jak digebukin (pukul-red), atau yang lain-lain," ungkapnya.
Baca juga: The Jakmania-Bobotoh-Aremania-Bonek Demo di Jakarta, Aremanita Ini Takjub Solidaritas Antar-Suporter
Baca juga: Juragan 99 Mundur dari Arema, Anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan: Yang Harus Kena Ya Iwan Budianto
Pengujung Oktober lalu mungkin menjadi hari terindah bagi pria yang kini sudah tujuh tahun mengadu nasib di ibukota negara, Jakarta.
Tepat pada akhir pekan terakhir di bulan kelabu bagi dunia sepak bola atas Tragedi Kanjuruhan yang terjadi 1 Oktober silam, Akbar dan dua rekannya melebur menjadi satu dengan The Jakmania - sebutan pendukung Persija.
Dalam aksi unjuk rasa yang ditujukan untuk korban Tragedi Kanjuruhan itu, berbagai kelompok suporter di tanah air pun melebur menjadi satu, Minggu (30/10/2022).
Tak ada sekat-sekat yang menghalangi para pecinta sepak bola itu, semuanya berjalan bersama, dan saling rangkul satu sama lain.
Bak lupa dengan kejadian di masa lampau, semua massa aksi itu bernyanyi lepas dan tak jarang saling membalas tawa satu sama lain, meski tak slaing kenal sebelumnya.
"Sebelumnya gak pernah nyangka juga sih, dalam tujuh tahun itu yang emang di pikiran saya ya aman, damai, dan sebelumnya gak pernah kepikiran," tutur Akbar.