Menurut statistik Opta, hasil ini untuk pertama kalinya di Liga Champions.
Penentuan juara grup biasanya berdasarkan jumlah poin yang sama, gol yang dicetak, dan kebobolan.
Ketiga syarat di atas sama-sama diraih PSG dan Benfica.
Bahkan Head to head keduanya juga sama, laga tandang dan kandang berakhir imbang 1-1.
Namun, Benfica lebih berhak berada di puncak klasemen grup H berdasarkan gol yang dicetak saat tandang.
Klaim tersebut disampaikan oleh Squawka, "Benfica mengambil posisi teratas berdasarkan gol yang dicetak saat tandang."
Adapun hal menarik kedua yakni peforma buruk Atletico Madrid yang menjadi pecundang di Liga Champions musim ini.
Atletico Madrid yang biasanya tampil solid di penyisihan grup Liga Champions harus menerima nasib menjadi juru kunci.
Pasukan Diego Simeone hanya mengumpulkan 5 poin setelah melakoni dua leg pertandingan melawan FC Porto, Bayer Leverkusen dan Bayer Leverkusen.
Akibat berada di dasar klasemen grup B, Atletico Madrid tidak lolos ke 16 besar maupun ikut play-off Liga Eropa.
(Tribunnews.com/Ipunk)