Asiana Cup 2022 pun mendapatkan apresiasi dari klub-klub luar negeri yang senang bisa ambil bagian di kompetisi ini.
Bahkan, klub dari Thailand dan Korea Selatan menyebut Asiana Cup 2022 terbaik dari turnamen-turnamen sebelumnya yang mereka ikuti.
Format pertandingan di Asiana Cup 2022 tidak ada laga final. Asiana Cup 2022 melakukan format sistem bertemu alias kompetisi dengan tujuan setiap tim bisa saling bermain.
"Ketika saya bicara dengan manajer, pelatih, pemain, dan orang tuanya, mereka sangat bahagia. Malah tadi tim dari Thailand dan Korea Selatan menyebut ini salah satu turnamen terbaik tapi itu tidak tahu ya, saya insya Allah terima saja," ucap Galih.
"Jadi para tim yang bermain di Asiana Cup 2022 ini semuanya senang, semuanya bahagia, termasuk tim dari Indonesia kapan lagi bisa bertemu melawan klub dari Spanyol, Filipina, dan Thailand, jadi semuanya bahagia," lanjutnya.
Galih juga sudah mempunyai target ke depan untuk menggelar Asiana Cup 2022, salah satunya dengan mendatangkan klub-klub hebat dari luar negeri.
Tujuannya itu tentu saja untuk membuat Asiana Cup lebih besar lagi dan itu merupakan tantangan bagi Galih.
Galih juga ingin klub dari Spanyol mengirimkan dua tim di Asiana Cup tahun depan.
Termasuk juga tim dari Jepang yang kabarnya ingin ikut berpartisipasi di Asiana Cup 2023.
Tidak hanya dari luar negeri, Galih ingin banyak tim asal Indonesia yang ikut berpartisipasi di Asiana Cup 2023.
"Saya dapat kabar kalau Jepang pasti ikut tahun depan, dan insya Allah saya bisa membawa tim-tim besar lagi," ucap Galih.
"Doakan saja dan mungkin pesertanya bisa bertambah. Kalau sekarang ada 8 tim, mungkin tahun depan 10, jadi kami masih usahakan," sambungnya.
Galih juga bersyukur Asiana Soccer School bisa menjadi juara kategori U-11. Padahal dari awal turnamen, ia mengaku sudah pesimis karena klub asal Singapura, Lion City, sedang tampil on fire.
Untung saja Lion City kalah dua kali dari tim asal Indonesia, Persib Junior dan Serpong City.